https://malang.times.co.id/
Berita

Dari Brawijayan Tosan Aji Fest 2025: Kisah Penggalian Karakter Kebrawijayaan

Senin, 21 April 2025 - 23:52
Dari Brawijayan Tosan Aji Fest 2025: Kisah Penggalian Karakter Kebrawijayaan Talk Show dalam rangkaian Brawijayan Tosan Aji Fest 2025, yang digelar di Gedung Samantha Krida. (FOTO: Dok Prof Moh Fadli)

TIMES MALANG, MALANGUniversitas Brawijaya (UB) terus memperkuat komitmennya dalam membangun karakter dan budaya akademik. Salah satu upaya terbaru adalah melalui Talk Show dalam rangkaian Brawijayan Tosan Aji Fest 2025, yang digelar di Gedung Samantha Krida.

Acara tersebut menghadirkan akademisi lintas disiplin. Mereka membahas nilai-nilai kebudayaan, karakter, dan identitas keilmuan dalam konteks ke-Indonesiaan. 

Bicara pada forum itu, Andi Syamsu Rijal, S.S., M.Hum., Direktur Pengembangan Budaya Digital, Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia; Prof. Iwan Triyuwono, S.E., Ak., M.Ec., Ph.D; Dr. Dr. Dwi Cahyono; dan Prof. Dr. Moh. Fadli, S.H., M.Hum.  Adapun moderator talkshow itu adalah Dr. Redy Eko Prasetyo, S.Psi., M.I.Kom

Penggalian Nilai Kebrawijayaan 

Secara khusus, Prof. Dr. Moh. Fadli, S.H., M.Hum., Ketua Pusat Studi Peradaban (PSP) UB, dalam pemaparannya menekankan pentingnya karakter unik sebuah perguruan tinggi, termasuk UB. Dalam materi bertajuk "Penggalian Nilai (Karakter) Kebrawijayaan", ia menguraikan tentang pentingnya faktor “penciri” dari Perguruan Tinggi, termasuk UB. Pimpinan dan pakar di UB telah merintis kajian tentang hal tersebut. Proses ini terus berlanjut.

Merujuk pada PP No. 108 Tahun 2021 tentang Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dan Peraturan Senat Akademik UB (PerSAU) No. 3 Tahun 2001, UB menempatkan Karakter Kebrawijayaan sebagai bagian penting dari tata kelola.

Dalam konteks tersebut, Komite C Dewan Profesor UB memiliki memiliki mandat khusus dalam pengembangan budaya etika akademik, yang mencakup peran sebagai pelopor dalam menanamkan, menjaga, dan mengembangkan wawasan keilmuan, wawasan kebangsaan, integritas moral, dan sikap akademik bagi seluruh civitas akademika UB.

Langkah Strategis: Pembentukan Pokja dan Seminar Nasional

Untuk melaksanakan mandat tersebut, Komite C Dewan Profesor UB mengadakan Rapat Pleno Komite C, pada tanggal 25 Maret 2022 lalu.

Hasilnya, Komite C membentuk dua Kelompok Kerja (Pokja):

    1. Pokja Karakter Kebrawijayaan (Ketua: Prof. Fadli, Sekretaris: Prof. Sunaryo)

    2. Pokja Etika Kebrawijayaan (Ketua: Prof. Qomariyatus Sholihah)

Adapun tugas utama Pokja Karakter Kebrawijayaan adalah menggali nilai-nilai inti UB melalui pendekatan ilmiah dan partisipatif. Kegiatan ini yang akan melibatkan para guru besar/profesor UB itu, tentu harus dipikirkan secara serius dan matang.

Proses ini juga melakukan studi banding. Misalnya studi banding ke Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mempelajari pengalaman mereka dalam merumuskan 'karakter' kampusnya.

Setelah melalui serangkaian kajian, akhirnya Pokja menyelenggarakan:
    1. Seminar Nasional Karakter Kebrawijayaan I  (20 Desember 2022, Ijen Suites, Kota Malang)
    Pembicara: Prof. A. Latief Abadi, Assoc. Prof. Blasius Suprapta, Adrian Perkasa, Ph.D., dan Assoc. Prof. Riyanto.

    2. Seminar Nasional Karakter Kebrawijayaan II  (15 Agustus 2023, FEB UB lantai 7, Kota Malang)
    Seminar nasional kedua ini merupakan lanjutan dari hasil dan pendalaman hasil dalam Seminar Nasional I yang lalu.
    Pembicara: Prof. Iwan Tri Yuwono, Assoc. Prof. Blasius Suprapta, dan Adrian Perkasa, Ph.D.

    Hasil Seminar Nasional II ini semakin mengerucut pada beberapa nilai utama.

    3. Workshop Perumusan Nilai Kebrawijayaan (17 Desember 2024, Auditorium UB)
    Tahapan terakhir kegiatan Pokja adalah mengadakan Workshop Perumusan Nilai-Nilai Kebrawijayaan. Acara yang dihelat  di     Auditorium UB itu menjadi forum perumusan nilai-nilai Kebrawijayaan secara partisipatif.

Berdasarkan masukan dari Rektor UB waktu memberi sambutan saat workshop tersebut, juga masukan dari para pembicara (Prof. Iwan Tri Yuwono Ph.D, Assoc. Prof. Dr. Blasius Suprapta, dan Adrian Perkasa, Ph.D), serta para Profesor baik secara lisan maupun tertulis, mengerucut pada 5 nilai utama Kebrawijayaan, yakni: Religius, Humanis, Pelopor, Pembaru dan Unggul.

5 nilai tersebut diharapkan menjadi Karakter Kebrawijayaan (atau dikenal sebagai Brawijayan), yang akan menjadi pondasi dalam pendidikan, penelitian, serta pengabdian masyarakat dan lainnya di UB. Dalam skala yang berbeda, mirip “Pancasila-nya UB”.  

Nilai-nilai ini diharapkan juga menjadi fondasi pembentukan karakter sivitas akademika UB dalam menjawab tantangan zaman, dengan tetap berpijak pada akar budaya dan semangat kebangsaan.

Apresiasi dari Perguruan Tinggi Lain

Karya Pokja Karakter Kebrawijayaan ini ternyata menarik perhatian perguruan tinggi lain. Pimpinan Dewan Guru Besar Universitas Sebelas Maret (UNS) bahkan melakukan kunjungan khusus untuk mempelajari proses perumusan Karakter Kebrawijayaan.

“Sungguh bangga dan tak terduga, kerja Pokja ini mendapat apresiasi dari Pimpinan Dewan Guru Besar UNS,” ungkap Prof. Fadli.

Ditemui usai acara talk show, ketika ditanya kesan mengetuai Pokja Perumusan Nilai Kebrawijayaan, Prof Fadli mengatakan, ia bersyukur dan bahagia dipercaya menjadi Ketua Pokja. "Karena kami mendapat tugas penting menggali nilai-nilai untuk menjadi Karakter Kebrawijayaan (Brawijayan),” ucapnya.

“Dukungan Rektor, Pimpinan SAU dan semua Profesor. Ini luar biasa. Para profesor yang pasti sibuk, masih menyempatkan hadir dan menyampaikan pemikiran itu tentu luar biasa. Sekali lagi, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya tugas Pokja,” imbuhnya.

Dukungan dari Seluruh Sivitas Akademika

Prof. Fadli juga menyampaikan terimakasih atas dukungan penuh dari Rektor, Senat Akademik, dan seluruh profesor UB. “Ini bukti komitmen bersama untuk membangun karakter kuat di UB,” tegasnya.

Menurutnya, dengan ditetapkannya Karakter Kebrawijayaan, UB semakin mempertegas identitasnya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkomitmen pada pembangunan karakter bangsa. Nilai-nilai ini diharapkan mampu membimbing seluruh sivitas akademika dalam menjawab tantangan global, tanpa melupakan akar budaya Indonesia.

“Ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang,” pungkas Prof. Fadli.(*)

Pewarta : Faizal R Arief
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.