TIMES MALANG, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM Malang) mencatatkan inovasi baru dalam pengelolaan sampah plastik dengan menghadirkan mesin penukar botol plastik. Program ini menjadikan UM sebagai kampus pertama di Malang yang mengoperasikan teknologi ramah lingkungan tersebut, hasil kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Mesin canggih ini resmi diperkenalkan pada Jumat (15/8) di Lobby Belakang Graha Rektorat UM. Hadir dalam peluncuran tersebut Rektor UM, jajaran wakil rektor, dan perwakilan BSI.
Ketua Green Campus UM, Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd., menjelaskan bahwa kehadiran mesin ini bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga sarana edukasi tentang pengelolaan sampah plastik.
“Kebetulan ini satu-satunya di Malang, terutama di perguruan tinggi. Mesin ini sekaligus menjadi sarana edukasi tentang sampah plastik bagi seluruh warga kampus, tidak hanya mahasiswa, tapi juga dosen dan tendik,” ujarnya.
Berbeda dengan program sebelumnya yang hanya menempatkan keranjang botol plastik di titik-titik tertentu, mesin ini memberikan reward berupa poin yang dapat ditukar menjadi uang melalui aplikasi Plasticpay. Selain insentif finansial, setiap botol yang dimasukkan akan tercatat berapa karbon yang dikurangi dan berapa lahan yang terselamatkan.
“Jadi tidak hanya tentang uang, tetapi juga dampak nyata bagi alam,” jelas Prof. Sumarmi.
Untuk tahap awal, mesin ditempatkan di Graha Rektorat UM. Namun, saat perkuliahan aktif, mesin akan dipindahkan ke lokasi yang lebih strategis seperti Gedung Kuliah Bersama (GKB) agar mudah diakses mahasiswa dan dosen.
Prof. Sumarmi berharap langkah ini memperkuat komitmen UM sebagai Green Campus.
“Harapannya, dengan adanya Plasticpay, UM semakin konsisten memberi kontribusi pada kelestarian lingkungan. Apalagi UM sudah melabeli diri sebagai kampus hijau,” katanya.
Dia juga mengimbau seluruh sivitas akademika untuk bijak dalam membuang sampah dengan memilah sesuai kategori. Inisiatif ini bukan hanya upaya mengurangi sampah plastik, tetapi juga mendorong budaya hijau yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs). (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |