TIMES MALANG, MALANG – Azizahra Schone, seorang pianis muda berbakat asal Malang, Jawa Timur, menerima penghargaan bergengsi di bidang seni, pada puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024. Acara yang berlangsung di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Selasa siang, dipimpin oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang memberikan penghargaan kepada para penerima.
Hari Disabilitas Internasional 2024 telah berlangsung sejak 1 Desember dengan tema “Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan”. Acara yang digagas oleh Kementerian Sosial ini memberikan penghargaan dalam enam kategori, yaitu pendidikan, teknologi informasi, seni, olahraga, dan karir. Zahra menerima penghargaan dalam kategori seni, sebagai pengakuan atas dedikasinya dalam bermusik.
Kehidupan dan Perjalanan Inspiratif Zahra
Azizahra Schone, yang lahir di Malang pada 2 Januari 2007, menghadapi perjalanan hidup yang penuh tantangan. Ibunya, Aisah, meninggal dunia pada Mei 2022 karena kanker paru-paru. Beberapa bulan kemudian, ayahnya, Rudy Yuwono, seorang dosen Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, wafat karena serangan jantung pada Juli 2022.
Sejak kehilangan kedua orang tuanya, Zahra tinggal bersama kakaknya yang memberikan dukungan penuh. Dalam dekapan kasih sayang keluarga, Zahra menemukan kekuatan untuk melangkah maju dan mengejar mimpinya.
Kisah Cinta Zahra pada Piano
Zahra mulai belajar piano pada tahun 2020. Awalnya, ia mencoba beberapa tuts piano dengan rasa ingin tahu, tetapi akhirnya jatuh cinta pada musik klasik setelah menemukan inspirasi dari Riyandi Kusuma, seorang pianis Indonesia. “Piano adalah bahasa saya untuk menyampaikan apa yang saya rasakan,” ujar Zahra.
Untuk mengembangkan bakatnya, Zahra belajar di Bee Pianist Club di Malang, di mana ia mendapatkan bimbingan intensif. Dedikasinya membuahkan hasil dengan meraih predikat Distinction pada ujian Performance Grade 4 dari ABRSM (Associated Board of the Royal Schools of Music).
Prestasi yang Membanggaka
Sepanjang perjalanannya, Zahra telah memenangkan berbagai penghargaan di tingkat nasional dan internasional. Beberapa prestasi yang diraihnya termasuk penghargaan di 11th Hong Kong Youth Performance Arts & Festival dan London Young Musician. Pengakuan ini menjadi bukti semangat dan bakat luar biasa yang dimiliki Zahra.
Sri Rahayu, Ketua Yayasan Pejuang Mimpi Indonesia, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian Zahra. “Zahra adalah bukti nyata bahwa keterbatasan tidak pernah menjadi penghalang untuk meraih mimpi. Kami sangat bangga menjadi bagian dari perjalanan hebatnya,” ungkapnya.
Perjalanan Bersama Dream Band
Selain berkarier solo, Zahra juga aktif sebagai anggota Dream Band, grup musik inklusif yang didirikan oleh Yayasan Pejuang Mimpi Indonesia pada tahun 2023. Band ini terdiri dari Albertus pada gitar, Fahira dan Rafa sebagai vokalis, Zahra pada piano, serta Fajar sebagai drummer.
Bergabung dengan Dream Band memberikan Zahra pengalaman bermusik yang unik dan mempererat semangat kolaborasi dengan sesama anggota yang juga memiliki keterbatasan. Dream Band adalah wujud nyata bagaimana seni dapat menjadi jembatan untuk inklusi dan kerja sama.
Makna Penghargaan di Hari Disabilitas Internasional
Azizahra Schone saat menerima penghargaan dari Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 menjadi ajang penghargaan bagi para penyandang disabilitas yang berprestasi di berbagai bidang. Dengan enam kategori penghargaan, yaitu pendidikan, teknologi informasi, seni, olahraga, dan karir, acara ini menunjukkan penghormatan atas kontribusi luar biasa para penerima.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming dalam sambutannya menyampaikan pesan inspiratif. “Kesetaraan untuk berkarya adalah hak setiap individu, termasuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Mereka memiliki potensi luar biasa yang hanya perlu diberi ruang dan kesempatan,” ujarnya.
Saat menerima penghargaan, Zahra tampak sangat bersyukur. “Penghargaan ini adalah motivasi besar bagi saya untuk terus berkarya dan menginspirasi lebih banyak orang. Saya ingin membuktikan bahwa musik bisa menjadi kekuatan bagi siapa saja,” ucap Zahra dengan mata berbinar.
Menuju Masa Depan yang Lebih Inklusif
Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 adalah simbol dari cita-cita untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif. Dengan kegiatan seperti pameran seni, layanan kesehatan, hingga pelatihan keterampilan, acara ini mendorong penyandang disabilitas untuk terus berkontribusi dalam masyarakat.
Kisah Zahra menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk menciptakan keajaiban. Dengan semangat pantang menyerah, dukungan keluarga, dan komunitas, tidak ada batasan bagi seseorang untuk mencapai mimpinya. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |