TIMES MALANG, MALANG – Malang memiliki banyak keunikan untuk bisa kalian jajali, salah satunya adalah kulinernya yang selalu diburu oleh para wisatawan dalam maupun luar negeri. Bukan hanya soal Bakso ataupun Pangsit Mie saja, akan tetapi ada kuliner yang lebih unik dan melegenda di Malang, yakni bernama Sego Penjara.

Berlokasi di Jalan Puntodewo 1A, Polehan, Kota Malang, warung bernama Mami Cukam yang menyajikan Sego Penjara ini menyajikan kuliner khas rumahan yang murah meriah dengan harga sangat terjangkau, yakni mulai Rp 3 ribu saja.

Kuliner nasi campur ala sego penjara ini memang berbeda dengan nasi campur rumahan lainnya. Ada keunikan dan cita rasa tersendiri begitu anda menyendok sesuai nasi dan lauk ke dalam mulut kalian.

Komponennya cukup sederhana, seperti nasi putih, mie tahu, sayur kacang panjang, beberapa lauk lain, yakni ayam, paru, babat dan tentunya ada sambal yang mantap.

Kunci keistimewaan dari Sego Penjara ini memang terletak pada kuah kari yang disiramkan ke nasi hangat.

Pemilik Sego Penjara bernama Sumarmi yang biasa dipanggil Mami ini mengatakan bahwa dengan harga Rp3 ribu pengunjung sudah bisa merasakan nasi, mie tahu, sayur kacang panjang dan sambal.

Nampak depan kedai Warung Mami Cukam yang terletak di daerah Polehan, Kota Malang. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Nex Carlos)

"Kalau mau Sego Penjara ya menunya itu, tanpa lauk. Makannya cuma tiga ribuan. Katanya kayak menu makanan tahanan di penjara yang apa adanya," ujar Mami, Minggu (4/12/2022).

Mami mengaku bahwa Sego Penjara ini sudah ia jual sejak tahun 1985. Saat itu, usianya masih 26 tahun.

Ia berjualan di usia 26 tahun tersebut guna menambah penghasilan rumah tangga yang dimana kala itu suaminya hanya bekerja sebagai tukang becak keliling.

Sego dalam bahasa Indonesia berarti nasi. Istilah Sego Penjara sendiri, lanjut Mami, datang dari para pelanggannya. Ya, karena memang isi dari sego penjara itu hanya ada sayur tanpa lauk, seperti makanan di penjara yang apa adanya.

Dahulu, pelanggannya rata-rata memang banyak didominasi dari kalangan menengah ke bawah. Kalau orang Jawa bilang, yakni 'wong embongan' atau berarti mereka yang menggantungkan rejekinya di jalanan dengan berbagai macam cara.

Mulai dari tukang becak, tukang semir sepatu, pengamen, preman hingga pengangguran. Di tambah lagi, kawasan Polehan dan sekitarnya memang terkenal sebagai kawasan kalangan kurang mampu dengan angka kriminalitas yang cukup tinggi, tapi itu dahulu.

"Jadi ceritanya kalau mereka gak dapat ya beli nasi campur ini aja, murah. Kadang juga mereka utang. Mereka kalau beli bilangnya ini sego penjara. Dulu harganya cuma seratus rupiah saja dan sampai sekarang tetap di angka tiga ribu," ungkap ibu tiga anak tersebut.

Nex Carlos saat menunjukkan menu Sego Penjara. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Nex Carlos)

Lambat laun, eksistensi Warung Mami Cukam yang terkenal dengan sego penjaranya ini mulai dikenal secara luas. Bukan hanya orang dari luar kota saja, namun sejumlah food vlogger pun tertarik mencoba menu sego penjara ini, seperti halnya food vlogger terkenal Indonesia bernama Nex Carlos.

Mami menuturkan, kini ia bisa menghabiskan 5 sak karung beras setiap harinya. Bukanya, sejak pukul 17.00 WIB hingga 04.00 WIB pagi.

"Rata-rata sekarang yang melayani pesanan 800 bungkusan sehari. Itu satu kwintal beras lah," ucapnya.

Jika melihat dari daftar menu yang tersedia, selain sego penjara juga ada Nasi Babat, Nasi Usus Sapi, Nasi Rendang Ati Sapi, Nasi Kikil, Nasi Paru, Nasi Ayam Goreng, Nasi Ayam Kecap, Nasi Tongkol hingga Nasi Bandeng dengan harga kisaran per porsinya mulai dari Rp5 ribu hingga Rp9 ribu saja.

Jika ingin menambah lauk, kalian bisa memilih mulai dari Babat, Usus Sapi, Rendang, Kikil, Paru, Ayam Goreng, Ayam Kecap, Ayam Kare, Usus Ayam, Rempelo Ati, Tongkol, Krengsengan, Bandeng dan Telur dengan kisaran harga Rp3 ribu hingga Rp7 ribu saja.

Sebagai informasi, kini Warung Mami Cukam yang menjual Sego Penjara memiliki dua lokasi. Selain di Polehan yang baru buka sejak 2017 lalu. Warung pertama Mami Cukam juga masih buka hingga sekarang, yakni berada di perempatan Cukam, kawasan Pasar Kebalen. (*)