TIMES MALANG, MALANG – Pemilahan sampah dari kurang lebih 5 ribu kepala keluarga (KK) diinisiasi Pemkab Malang untuk mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dengan pemilihan sampah dari rumah ini, diharapkan akan terkurangi sekitar 30 ton sampah di dua wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Tumpang dan Poncokusumo.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, Ahmad Dzulfikar Nurrahman mengungkapkan, pemilahan sampah oleh para warga dipermudah dengan bantuan prasarana alat pemilah sampah dari AEPW (Alliance To End Plastic Waste).
Yakni, berupa alat angkut pikap yang sudah dimodifikasi. Menurutnya, bantuan alat pemilah sampah AEPW itu bakal digunakan untuk mengelola sampah 5 ribu kepala keluarga di 12 desa, yang ada di Kecamatan Poncokusumo dan Tumpang, yang menjadi percontohan program Indonesia Bersih.
Alat angkut dan pilah sampah ini, dimodifikasi menjadi bagian yang berwarna hijau dan kuning. Dimana, warna kuning untuk sampah kering atau anorganik, sementara warna hijau untuk sampah basah atau organik.
“Kita harapkan bisa terlaksana, karena tong sampah ya ada dua, kita kasih secara gratis tong sampahnya. Yang penting masyarakat bisa memilah,” jelasnya.
Sementara itu, edukasi pemilahan sampah ini juga tetap dilakukan di 12 desa percontohan itu. Dikatakan Avi, sapaan karibnya, jika warga di 12 desa ini berhasil memilah sampah dari rumah, akan bisa mengurangi penumpukan sampah hingga 30 ton per hari di Kabupaten Malang.
“Kurang lebih kan potensi penumpukan 1.200 ton per hari, dan yang kita kelola masuk TPA 600 ton per hari. Untuk sementara ini, sampah di 12 desa tersebut 30 ton akan bisa terkurangi,” kata Avi.
Selain iru, lingkungan permukimannya pun bakal lebih asri dan terawat. Dan, ini akan menginspirasi desa-desa lainnya.
“Esensi dari program ini adalah masyarakat bisa memilah sampah dari rumah. Karena dengan sampah itu terpilah yang basah atau sampah kering. Kita mengelolanya lebih ringan,” demikian Zulfikar.
Bantuan sarana pemilahan sampah ini sendiri merupakan program kolaborasi Indonesia Bersih untuk penanganan sampah antara Pemkab Malang, bersama juga Alliance To End Plastic Waste (AEPW).
Dalam kerja sama itu, diimplementasikan bantuan alat pemilahan sampah, seperti dua pikap, 23 motor roda tiga, ribuan tong sampah, hingga truk loader. Semuanya untuk pemilahan sampah. Total bantuannya Rp4,7 miliar.
Seca simbolis, bantuan alat pemilahan sampah kerja sama program Indonesia Bersih ini diserahkan Bupati Malang, HM Sanusi, di halaman Pendopo Kabupaten Malang, kemarin.
Bupati Sanusi menjelaskan, program Indonesia Bersih dengan bantuan tersebut adalah permulaan untuk membereskan masalah persampahan di Kabupaten Malang.
“Ini kita semuanya nanti bersama-sama menyelesaikan problem sampah di Kabupaten Malang khususnya yang sudah menumpuk di tiga TPA, yaitu Talangagung, Paras, dan Randuagung," tambahnya.
Program Indonesia Bersih dengan AEPW ini sendiri bakal juga melibatkan Divif 2 Kostrad, dan Universitas Brawijaya (UB) Malang. Keduanya ini akan dilibatkan mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk organik, dan mendaur ulang sampah anorganik atau plastik. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |