https://malang.times.co.id/
Berita

Turunkan Tentara Pasukan Bela Diri, Jepang Alami Gelombang Serangan Beruang Terbesar

Rabu, 05 November 2025 - 22:33
Turunkan Tentara Pasukan Bela Diri, Jepang Alami Gelombang Serangan Beruang Terbesar Tentara dengan perlengkapan tempur menurunkan kandang beruang dari truk militer. (FOTO: The Guardian)

TIMES MALANG, MALANGJepang kerahkan tentara dari Pasukan Bela Diri ke prefektur utara Akita karena mengalami rekor gelombang serangan beruang sejak April yang menewaskan 13 orang serta melukai 100 orang lainnya.

Pasukan dari Pasukan Bela Diri negara itu tiba di Prefektur Akita utara pada hari Rabu untuk memerangi krisis tersebut, karena pemerintah daerah kesulitan mengatasinya.

Wilayah utara Jepang dikepung beruang. Jepang merupakan rumah bagi dua jenis beruang utama, beruang hitam Asia dan beruang coklat Hokkaido.

Para ahli yakin bahwa kombinasi dari pertumbuhan populasi beruang di Jepang, perpindahan penduduk dari desa ke kota, serta berkurangnya jumlah pemburu karena populasi manusianya yang menua, diduga sangat berperan dalam meningkatnya jumlah insiden tersebut.

Pengerahan tentara dari Pasukan Bela Diri itu untuk membantu membendung lonjakan serangan beruang yang telah meneror warga di wilayah pegunungan tersebut.

Pertemuan tak terduga dengan beruang dilaporkan hampir setiap hari terjadi  menjelang musim hibernasi saat hewan-hewan tersebut mencari makan. Beruang-beruang tersebut berkeliaran di dekat sekolah, stasiun kereta api, supermarket, dan bahkan di resor pemandian air panas.

Beberapa pertemuan itu telah mengakibatkan cedera dan bahkan sejumlah kematian. Meningkatnya populasi beruang yang menyerbu wilayah permukiman terjadi di wilayah dengan populasi manusia yang menua dan menurun dengan cepat.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, sejak April lebih dari 100 orang terluka dan sedikitnya 12 orang tewas akibat serangan beruang di seluruh Jepang.

Kementerian Pertahanan dan Prefektur Akita menandatangani perjanjian pada hari Rabu untuk mengerahkan tentara guna mengatasi masalah tersebut.

Tentara Jepang akan memasang perangkap kotak berisi makanan, mengangkut pemburu lokal, dan membantu membuang bangkai hewan. Para pejabat juga mengatakan tentara tidak akan menggunakan senjata api untuk membasmi beruang-beruang tersebut.

Wakil kepala sekretaris kabinet, Fumitoshi Sato mengatakan, setiap hari beruang menyerbu permukiman di wilayah tersebut dan dampaknya semakin meluas.

"Penanganan masalah beruang ini merupakan hal yang mendesak," katanya.

Operasi dimulai di kawasan pegunungan berhutan di Kota Kazuno, Akita utara, tempat beruang terlihat dan adanya cedera.

Tim tentara mengenakan helm putih, rompi antipeluru, dan membawa semprotan beruang serta peluncur jaring, kenudian memasang perangkap di dekat sebuah kebun buah.

Seorang pengelola kebun buah di lingkungan tersebut, Takahiro Ikeda mengatakan, beruang telah memakan lebih dari 200 buah apelnya yang siap dipanen. "Hati saya hancur," ujarnya saat diwawancarai televisi NHK.

Gubernur Akita, Kenta Suzuki mengatakan pemerintah daerah  putus asa karena kurangnya sumber daya di tengah laporan harian tentang penampakan dan serangan beruang.

Menteri Pertahanan, Shinjiro Koizumi mengatakan tujuan misi beruang ini adalah untuk membantu mengamankan kehidupan sehari-hari masyarakat, tetapi misi utama para prajurit adalah pertahanan nasional. Sedangkan dukungan tanpa batas untuk misi tersebut tidak dapat diberikan, karena Pasukan bela diri Jepang sendiri sudah kekurangan personel.

"Sejauh ini, kementerian belum menerima permintaan dari prefektur lain untuk bantuan pasukan terkait masalah beruang," katanya.

Menurut pemerintah Prefektur Akita, yang berpenduduk sekitar 880.000 jiwa, beruang telah menyerang lebih dari 50 orang sejak Mei, menewaskan sedikitnya empat orang. Para ahli mengatakan sebagian besar serangan beruang terjadi di area permukiman.

Serangan beruang meningkat tajam di Jepang karena kesulitan mencari makanan.

Seorang perempuan lanjut usia yang berburu jamur di hutan ditemukan tewas akibat serangan beruang pada akhir pekan di kota Yuzawa.

Seorang perempuan lanjut usia lain di kota Akita yang bertemu beruang saat bekerja di pertanian juga tewas pada akhir Oktober.

Seorang pengantar koran diserang dan terluka oleh beruang di kota Akita pada hari Selasa.

Pada hari Rabu, seorang perempuan di kota Akita melihat dua beruang di pohon kesemek di kebunnya.

Dari dalam ruangan, ia merekam beruang-beruang itu saat mereka memakan buah kesemek dan berjalan-jalan di kebun selama sekitar 30 menit. Perempuan berusia 70-an itu mengatakan kepada sebuah stasiun TV lokal bahwa ia ketakutan karena beruang-beruang itu tiba-tiba muncul seolah ingin memasuki ruangannya, dan ia pun menjauh dari jendela.

Para ahli mengatakan bahwa populasi penduduk pedesaan Jepang yang menua dan menurun merupakan salah satu alasan meningkatnya masalah beruang.

Para ahli Jepang itu juga  mengatakan, beruang-beruang tersebut tidak terancam punah dan perlu dimusnahkan untuk mengendalikan populasinya.(*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.