TIMES MALANG, BATU – Ada cara unik yang dilakukan oleh warga RW 3 Kelurahan Ngaglik, Kota Batu, Jawa Timur untuk memerangi gerakan intoleransi di Indonesia, caranya dengan meledakkan sembilan mercon bumbung dan membagikan 1442 takjil di sepanjang jalan kampung.

Tidak hanya itu warga pawai bersama tokoh agama yang ada di Kota Batu, antara lain Pastur Kepala Paroki Gembala Baik, Romo Mikael Agung Kristi Putra, Bikhu Jayamedo dari Vihara Dhamma Dipa Arama, Pariyanto dari PHDI Kota Batu Pendeta Timotius dari Kristen Protestan, Handy pengurus Klenteng Kwan Im Tong dan Pemangku Pesantren Rakyat Kota Batu, Ulul Asmi serta Lurah Ngaglik Edwin Yogaspatra Harahap SSTP.

"Kita prihatin akhir akhir ini banyak peristiwa Intoleransi di Negara kita, ada bom Makassar ada serangan ke Mabes Polri, kita ingin menunjukkan bahwa Kota Batu umat beragamanya sangat rukun," ujar Ketua RW 3 Kelurahan Ngaglik, Yuris Efendi.

Lewat pawai dan berbagi takjil yang dilaksanakan sore ini kerukunan umat beragama di Kota Batu akan semakin erat.

Di atas panggung rencananya para pemuka agama ini akan diberikan kesempatan untuk menyampaikan pesan anti intoleransinya dengan harapan bisa semakin mengedukasi masyarakatnya.

Diakhir pawai akan dibunyikan mercon bumbung sebuah permainan tradisional yang selalu dimainkan warga ketika bulan Ramadan. Malam harinya selepas shalat tarawih akan digelar lomba patrol yang hadiahnya disiapkan para pemuka agama di Kota Batu. Oh indahnya kerukunan umat beragama di Kota Batu. (*)