TIMES MALANG, MALANG – Proyek revitalisasi Stasiun Malang yang direncanakan oleh PT KAI Daop 8 Surabaya dinilai belum menyentuh persoalan mendasar terkait kebutuhan ruang parkir. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang meminta PT KAI segera menyediakan lahan parkir khusus demi kelancaran akses dan layanan penumpang.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, area sekitar Stasiun Malang saat ini tidak memiliki satuan ruang parkir yang memadai. Hampir seluruh kendaraan memanfaatkan badan jalan untuk berhenti, baik untuk menurunkan maupun menjemput penumpang.

“Secara eksisting, satuan ruang parkir tidak ada. Hampir semua pakai badan jalan. Apalagi kedatangan dan keberangkatan penumpang masih melalui satu pintu di sisi depan, yang membuat kondisi semakin padat,” ujar Widjaja, Senin (4/8/2025).

Terkait hal tersebut, Dishub Kota Malang melalui Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FFLAJ) telah melayangkan surat resmi dan mengundang PT KAI untuk rapat koordinasi. Salah satu poin pentingnya adalah permintaan agar PT KAI menyiapkan lahan parkir mandiri di area milik mereka.

“Kami minta KAI menyediakan ruang parkir khusus, tidak lagi memanfaatkan badan jalan. Ini penting untuk memberikan layanan yang baik kepada penumpang,” ungkapnya.

Widjaja juga menyebut bahwa PT KAI Daop 8 Surabaya telah merespons dengan memberikan desain awal kawasan revitalisasi, namun lokasi pasti untuk lahan parkir belum diputuskan. Pihaknya berharap ada pemisahan jalur keluar dan masuk kendaraan agar tidak terjadi penumpukan.

“Kalau perlu, stasiun sisi timur yang sudah dibangun juga bisa dioptimalkan untuk mengurai kepadatan di sisi barat Jalan Trunojoyo,” imbuhnya.

Proyek revitalisasi Stasiun Malang sendiri tengah dalam tahap perencanaan oleh PT KAI, khususnya pada bagian barat yang saat ini menjadi pintu utama. Pemkot Malang berharap, proses pembenahan infrastruktur ini juga mengakomodasi kebutuhan mobilitas dan kenyamanan pengguna jasa kereta api. (*)