TIMES MALANG, SEMARANG – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) memantau pergerakan harga bahan pokok di pasar tradisional. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi turun langsung ke Pasar Karangayu, Kota Semarang, Senin (8/12/2025) pagi, untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Sejak pagi, Pasar Karangayu tampak dipadati pembeli. Aktivitas jual beli berlangsung cukup ramai seiring meningkatnya kebutuhan warga. Di sela kunjungan, Gubernur Ahmad Luthfi menyusuri lorong-lorong pasar sembari berdialog dengan pedagang dan warga yang menyampaikan keluhan terkait kenaikan harga sejumlah komoditas.
Hasil pemantauan di lapangan menunjukkan beberapa bahan pangan mengalami kenaikan dan berada di atas Harga Acuan Pemerintah (HAP), terutama cabai dan bawang merah. Harga cabai rawit merah tercatat sekitar Rp73.333 per kilogram, lebih tinggi dibandingkan HAP sebesar Rp57.000 per kilogram. Sementara cabai merah keriting dijual sekitar Rp58.000 per kilogram, sedikit di atas HAP Rp55.000 per kilogram.

Harga bawang merah juga mengalami kenaikan hingga mencapai Rp48.000 per kilogram, melampaui HAP Rp41.500 per kilogram. Selain itu, beras medium berada di kisaran Rp13.667 per kilogram, sedikit di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp13.500 per kilogram. Tepung terigu juga tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp11.833 per kilogram, di atas rata-rata harga provinsi.
Meski demikian, beberapa komoditas masih relatif stabil, seperti daging sapi, daging ayam ras, telur ayam, dan bawang putih.
Salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Karangayu, Susianti, mengatakan kenaikan harga telah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Menurutnya, bawang merah yang sebelumnya dijual sekitar Rp47.000 per kilogram kini naik hingga Rp55.000 per kilogram. Sementara bawang putih naik dari Rp35.000 menjadi sekitar Rp50.000 per kilogram.
“Kenaikan sudah terasa beberapa hari ini. Stoknya terbatas dan distribusinya juga tidak lancar,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan pedagang lainnya, Andri. Ia menyebut harga bawang merah ukuran kecil mencapai Rp42.000 per kilogram, sedangkan ukuran sedang sekitar Rp47.000 per kilogram. Cabai merah keriting dijual Rp62.000 per kilogram, dari harga normal sekitar Rp50.000. Sementara cabai rawit setan tembus Rp80.000 per kilogram, dari harga normal Rp60.000 per kilogram. Adapun bawang putih masih relatif stabil di kisaran Rp32.000 per kilogram.
“Dalam sebulan terakhir, harga cabai terus naik. Biasanya menjelang Natal dan Tahun Baru memang seperti ini,” katanya.
Menanggapi kondisi tersebut, Gubernur Ahmad Luthfi mengakui adanya kenaikan harga, terutama pada komoditas cabai dan bawang merah. Namun, ia menegaskan lonjakan tersebut masih bisa dikendalikan melalui langkah intervensi pemerintah.
“Pasar Karangayu menjadi salah satu barometer harga di Semarang. Memang ada kenaikan, tapi masih dalam batas yang bisa kita stabilkan,” ujar Ahmad Luthfi.
Ia menambahkan, pemerintah daerah telah menyiapkan berbagai langkah untuk menahan gejolak harga agar tidak berdampak pada inflasi. Salah satunya melalui kepastian stok pangan, terutama beras.
“Bulog memastikan stok beras aman hingga delapan bulan ke depan. Ini kabar baik. Tinggal bagaimana menjaga distribusi dan menahan gejolak harga menjelang Nataru,” tegasnya.
Sebagai upaya membantu masyarakat, Pemprov Jawa Tengah juga menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Melalui program ini, sejumlah bahan pokok dijual dengan harga lebih terjangkau dibandingkan harga pasar, antara lain bawang merah Rp22.000 per setengah kilogram, bawang putih Rp16.000 per setengah kilogram, cabai rawit setan Rp19.500 per seperempat kilogram, cabai merah keriting Rp18.000 per seperempat kilogram, serta telur ayam Rp26.000 per kilogram. (*)
| Pewarta | : Bambang H Irwanto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |