TIMES MALANG, SURABAYA – Pemkot Surabaya berempati atas bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021). Wali Kota Eri Cahyadi meminta jajarannya untuk mengirimkan Bronto Skylift 44 dan sejumlah alat berat ke lokasi bencana.
Bronto Skylift merupakan fasilitas canggih pertama di Indonesia yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pahlawan. Mobil modern garapan Finlandia itu dibeli sejak era kepemimpinan Tri Rismaharini.
Kendaraan ini mampu mengangkat beban hingga 500 Kg dan menembakkan air untuk melakukan pemadaman maupun pembersihan puing-puing dari ketinggian 30-50 Meter.
"Kemanusiaan memang seharusnya tak mengenal batas administrasi wilayah. Dari Surabaya, hanya sehari setelah terjadi erupsi Pemkot Surabaya bergerak cepat mengirim personel ke lokasi bencana. Mereka akan berada di Lumajang sampai proses penanganan bencana tuntas," ungkap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Bahan pangan, perlengkapan ibu dan anak, selimut, beragam kendaraan penunjang, dan kebutuhan lainnya juga dikirimkan Pemkot Surabaya.
"Kita semua bersedih dengan kejadian ini. Tetapi kita juga optimistis: masa depan bisa diukir lebih baik dengan gotong royong bersama. Kita semua bisa membuktikan: kemanusiaan selalu di atas segala-galanya," kata koordinator kepala daerah se-Jawa Timur ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan perlindungan Masyarakat Irvan Widiyanto. menyebut pihaknya juga telah mengirimkan sebanyak 55 personel, dua unit truk, satu unit truk dapur umum, dua unit truck water supply, tiga unit truk pemadam, satu unit skywalker, dan tiga unit Pick up.
"Yang paling penting juga kami membawa bantuan logistik untuk para korban erupsi Gunung Semeru," tegasnya. Kabar terbaru menyebut Bronto Skylift dan beberapa kendaraan milik Pemkot Surabaya telah bekerja secara optimal membantu penanganan dampak erupsi Gunung Semeru. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bronto Skylift Milik Pemkot Surabaya Bantu Proses Evakuasi Erupsi Gunung Semeru
Pewarta | : Ammar Ramzi (MG-235) |
Editor | : Ronny Wicaksono |