TIMES MALANG, MALANG – Kiprah akademisi Mangku Purnomo SP., M.Si., Ph.D menggagas Kampung Tangguh yang kini menjadi konsep percontohan dan diterapkan di Jawa Timur, membuatnya didapuk menjadi peraih Anugerah TIMES Indonesia (ATI) 2020 untuk kategori Special Achievement Award Malang Raya dari Malang Raya, Jawa Timur.
Anggota Tim Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya (UB), Mangku Purnomo tidak bergerak sendirian. Setelah mempresentasikan konsep simulasi Kampung Tangguh di Universitas Brawijaya kepada Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Zainuddin, konsepnya mendapat perhatian banyak pihak. Selain TNI-Polri, juga didukung penuh oleh Relawan Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC).
Awalnya Mangku yang didapuk meracik hand sanitizer untuk UB itu merasa prihatin dengan pertambahan virus dan permasalahannya yang ikut meluas. Mangku mengakui pandemi Covid-19 yang sulit diprediksi kapan berakhir itu membuat pemerintah dan aparat memiliki keterbatasan dalam mengatasi permasalahan yang ada.
Hal inilah yang melatarbelakangi bahwa harus ada upaya gotong royong hingga level kampung atau grass root. Mangku Purnomo bersama Kolonel Inf Zainuddin Komandan Korem 083 Baladhika Jaya membuat kerangka konseptual dibantu oleh para ahli UB bidang kedokteran, kesehatan masyarakat, ketahanan pangan, ekonomi, politik juga hukum, dan pertahanan keamanan.
Setelah konsep jadi lalu diujicobakan ke beberapa wilayah, seperti kampung lingkar kampus dan Kampung Cempluk. Saat itu peresmian Kampung Tangguh dihadiri langsung oleh Danrem 083 Baladhika Jaya, Bupati Malang, Dandim 0833 Kota Malang, dan Kapolres Malang Kota.
Kampung Tangguh memiliki tujuh kriteria ketangguhan, yaitu tangguh logistik, tangguh sumber daya manusia (SDM), tangguh informasi, tangguh kesehatan, tangguh keamanan dan ketertiban, tangguh budaya, dan tangguh psikologis.
Saat ini lebih dari 100 kampung yg telah diinstall berbagai ketangguhan tentang bagaimana menangani dan mengatasi dampak penyebaran Covid-19. Program tersebut telah tersebar di kota dan kabupaten se-Jawa Timur, bahkan beberapa kampung di luar Jawa.
Dalam proses penyempurnaan Kampung Tangguh, untuk memperkuat konsep, maka SOP-SOP yang ada masih sangat terbuka untuk disempurnakan. Sambil uji coba itu, Satgas UB dan Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC) menginstal kampung-kampung tangguh di kota malang hingga 60 kampung tangguh. Program ini pun diapresiasi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, saat berkunjung di Narubuk dan akhirnya menjadi program Malang raya dan Jawa Timur.
Meskipun saat ini, Kampung Tangguh menjadi percontohan Jawa Timur Mangku Purnomo dan Satgas Covid UB terus bergerak mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat dalam mengatasi dan melawan Covid-19.
Dia dan Tim Satgas Covid UB mengedukasi warga kampung lingkar UB tentang pemulasaraan Jenazah pasien terinfeksi Corona di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Karena keberhasilannya, maka warga kampung lain mengikuti program Kampung Tangguh dalam melawan Covid-19.
Saat ini program Kampung Tangguh Malang Raya diadopsi oleh Gubernur Jawa Timur untuk diterapkan di seluruh kampung (RW) di Jawa Timur. Bahkan Gubernur beberapa kali hadir di Malang meresmikan Kampung Tangguh, antara lain di Sukun (Kampung Narubuk) dan Kampung Tangguh di Singosari, Kabupaten Malang.
Dengan hadirnya Kampung Tangguh di Malang Raya dan di Jawa Timur, diharapkan dapat mengatasi dampak yang diakibatkan Covid-19.
Bersama Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Zainuddin yang juga Komandan Gerakan MBLC, Mangku Purnomo getol bergerak melakukan monitoring di sejumlah Kampung Tangguh di Malang Raya. Ratusan Kampung Tangguh yang sudah diinstal diantaranya adalah cluster mahasiswa perantauan yang berada di Malang.
Deretan kiprah Mangku Purnomo inilah yang membuatnya mendapat Anugerah TIMES Indonesia (ATI) 2020 untuk kategori Special Achievement Award dari Malang Raya, Jawa Timur. Panitia menilai, pengusaha muda ini berkontribusi dalam penanganan Covid-19 di Malang Raya.(*)
Pewarta | : |
Editor | : Imadudin Muhammad |