TIMES MALANG, MALANG – Penantian selama 10 tahun satu keluarga di Kabupaten Malang ini untuk berangkat haji tertunda. M Iksan beserta keluarga sebanyak enam orang keluarganya tertunda berangkat haji sebanyak dua kali, termasuk musim haji 2021 ini.
Namun, karena Pandemi Covid-19, maka keberangkatannya pada tahun 2020 kemarin harus tertunda. Warga asal Desa Curungrejo, Kepanjen, Kabupaten Malang kembali mengalami penundaan keberangkatan tahun ini.
Setelah Menag RI Yaqut Cholil Qoumas menetapkan pembatalan pemberangkatan haji tahun ini. Sehingga, M Iksan beserta keluarga hanya bisa bersabar serta Ikhlas.
Iksan sedianya akan menunaikan rukun Islam yang kelima tersebut terjadwal pada pemberangkatan haji 1441 M/2020 M namun karena adanya Pandemi Covid-19, saat itu pemerintah Arab Saudi mengambil kebijakan tidak menyelenggarakan pelaksanaan Ibadah haji.
M Iksan saat menjalankan tugasnya sebagai Ketua Takmir Masjid Baiturrahim. (FOTO: Dok TIMES Indonesia)
Pada musim haji tahun 1442 H/2021 M ini jamaah haji Indonesia harus kembali bersabar dan ihlas atas kebijakan yang telah diambil oleh Pemerintah melalui Kementrian Agama.
Dengan tujuan melindungi kesehatan dan jiwa warga Indonesia karena masih masa pandemi Covid dan munculnya virus varian-varian baru yang tentunya berbahaya.
"Saya mendaftar haji reguler tahun 2011 sedianya akan berangkat haji bersama enam orang anggota keluarga lainnya. Di antaranya Istri, Mertua dan dua saudara kandung serta satu saudara ipar," ujar Iksan kepada TIMES Indonesia, Jumat (4/6/2021).
Lebih lanjut Pengasuh Padepokan Cinta Tanah Air ini berpesan agar semua Jemaah Calon Haji Kabupaten Malang, senantiasa bersabar dan ikhlas atas ujian Allah Subhanallah Wa Ta'ala ini.
"Karena menurut pandangan saya apapun yang terjadi dialam semesta raya ini adalah semata-mata kehendak Allah Subhanallah Wa Ta'ala," sebut pria ramah tersebut.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengutip pesan ulama muda Gus Kautsar. "Yang penting itu apapun kondisi dan situasinya kita harus senantiasa husnudzon kepada Allah dan jangan sampai sedikitpun suudzon kepada-Nya," kata M Iksan.
Ketua Takmir Masjid Baiturrahim Curungrejo, Kepanjen, Kabupaten Malang ini mengajak semua pihak tetap tenang dan tidak menghubung-hubungkan persoalan ini dengan konspirasi apapun.
"Karena saya berkeyakinan semata-mata ini adalah murni kehendak Allah. Maka kita harus bersabar, ikhlas dan kemudian tidak juga mengurangi kualitas maupun volume ibadah kita," bebernya gamblang.
Menurutnya, ini sebagai ujian yang harus dilalui umat Islam khususnya yang sudah memiliki bekal untuk beribadah ke tanah suci dengan mendaftarkan diri untuk berhaji.
"Sudah dua kali penyelenggaraan haji, namun demikian kita masih bisa menyandang gelar KH atau katene haji (akan haji)," selorohnya sambil tertawa ketika diwawancara oleh wartawan TIMES Indonesia.
M Iksan bersama satu keluarga di Kabupaten Malang yang tertunda berangkat Haji dua kali akan bersabar menunggu kabar baik dari pemerintah pusat terkait menunaikan Rukun Islam kelima tersebut. (*)
Pewarta | : Binar Gumilang |
Editor | : Ronny Wicaksono |