TIMES MALANG, JAKARTA – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyampaikan bahwa walaupun telah dinyatakan subsunk (tenggelam) kondisi terkini 53 awak KRI Nanggala 402, masih belum pasti.
Menurutnya, tim rescue sedang melakukan pencarian di laut Utara Bali lokasi hilangnya kontak KRI Nanggala-402. Bantuan dari Amerika Serikat, Australia hingga Malaysia juga diterjunkan.
Dia juga membeberkan bahwa ada sejumlah bukti yang ditemukan para tim penyelamat. Salah satunya, tumpahan minyak hingga serpihan kapal selam.
"Kita tidak bisa melihat sampai bagaimana korban dari tadi yang disampaikan dengan hanya ini (bukti otentik) karena belum ketemu untuk salah satu korban, jadi kita tidak bisa menduga-duga seberapa kondisi korban dan sebagainya," tutur Yudo di Jakarta, Minggu (25/4/2021).
Mengenai persediaan oksigen di dalam kapal selam, KSAL mengatakan ada dua kemungkinan. Yang pertama, kapal selam mengalami blackout (listrik mati total).
Apabila keadaan ini terjadi, oksigen hanya mampu bertahan selama 72 jam. Kondisi ini telah dilewati pada Sabtu pukul 03.00 waktu setempat usai hilang kontak.
Yang kedua, jika kelistrikan tidak mengalami gangguan, suplai oksigen tersedia hingga 5 hari. Dia menduga, KRI Nanggala 402 tidak mengalami blackout. "Ketika masih ada kelistrikan ini bisa sampai lima hari, dan kita tak bisa menentukan apakah kemarin blackout atau tidak," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono. (*)
Pewarta | : Edy Junaedi Ds |
Editor | : Faizal R Arief |