TIMES MALANG, JAKARTA – Sebuah penelitian terbaru yang dikutip dari health.com mengungkap bahwa berhenti merokok tidak hanya membawa manfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan mental. Temuan ini berasal dari analisis data 4.800 perokok di Amerika Serikat yang mengikuti dua survei dalam kurun waktu tiga tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berhenti merokok cenderung mengalami lebih sedikit gangguan suasana hati, kecemasan, serta masalah ketergantungan alkohol dan narkoba dibandingkan dengan mereka yang tetap merokok.
Penurunan Masalah Kesehatan Mental
Pada survei pertama, para peneliti menemukan bahwa 40% responden memiliki gangguan suasana hati atau kecemasan atau riwayat kedua kondisi tersebut, 50% responden menghadapi masalah alkohol, dan 24% responden mengalami ketergantungan narkoba.
Tiga tahun kemudian, survei kedua mengungkapkan perbedaan yang mencolok antara mereka yang berhenti merokok dan yang tetap merokok 29% mantan perokok mengalami gangguan suasana hati, lebih rendah dibanding 42% perokok aktif, 18% mantan perokok menghadapi masalah alkohol, dibanding 28% perokok aktif, dan 5% mantan perokok mengalami masalah narkoba, jauh lebih rendah dibanding 16% perokok aktif.
Implikasi dalam Pengobatan Kesehatan Mental
Para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis menyoroti pentingnya mempertimbangkan kebiasaan merokok dalam perawatan kesehatan mental. Menurut ketua peneliti Patricia Cavazos-Rehg, banyak ahli klinis yang lebih memprioritaskan pengobatan gangguan mental seperti depresi dan ketergantungan narkoba, sementara membiarkan kebiasaan merokok tetap berlangsung.
"Asumsinya adalah bahwa masalah psikiatris lebih menantang untuk diatasi, dan bahwa berhenti merokok bisa menghambat proses pengobatan," ujar Cavazos-Rehg. Namun, temuan ini menunjukkan bahwa berhenti merokok justru bisa menjadi langkah yang mendukung pemulihan kesehatan mental.
Meskipun penelitian ini belum membuktikan hubungan sebab akibat secara langsung, para ahli menekankan pentingnya mendukung pasien dalam menghentikan kebiasaan merokok sebagai bagian dari perawatan kesehatan mental.
"Kita perlu lebih banyak mengedukasi dan mendorong dokter serta pasien untuk mengatasi masalah ini. Saat seorang pasien siap fokus pada kesehatan mentalnya, itu bisa menjadi waktu yang ideal untuk berhenti merokok," pungkas Cavazos-Rehg. (*)
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |