TIMES MALANG, JAKARTA – Murka Iran memuncak, dua jendral lagi tewas dan memperingatkan tiga negara sekutu Israel yakni Amerika Serikat-Inggris dan Prancis agar tidak ikut-ikutan mengeluarkan larangan kepada Iran membalas serangan atas kekejaman Israel itu.
Murka Iran tampaknya tak terbendung lagi, terutama setelah ada kabar terbaru Sabtu siang tadi bahwa dua Jendral lagi, yakni pejabat senior Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Mehdi Rabbani dan Jenderal Gholamreza Mehrabi juga tewas.
Dengan demikian sudah lima jendral Angkatan Bersenjata Iran tewas karena serangan tiba-tiba dari Israel dan tanpa alasan pada Jumat dini hari kemarin.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Sabtu (14/6/2025) siang tadi, seperti dilansir Mehr News Agency melaporkan bahwa dua lagi pejabat tinggi Iran itu tewas akibat serangan Israel.
Dengan demikian lima jendral senior Angkatan Bersenjata Iran terbunuh dalam serangan Israel yang tanpa alasan itu.
Sebelumnya tiga jendral senior yang tewas adalah Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami, Komandan Markas Besar Pusat Khatam al-Anbia Iran, Mayor Jenderal Gholam Ali Rashid, dan Panglima Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri.
Israel telah membunuh 60 warga Iran termasuk 20 anak-anak dan para jendral itu dalam serangannya Jumat dini hari di sebuah kompleks perumahan di ibu kota Iran, Teheran.
Teheran juga telah memperingatkan AS, Inggris dan Prancis bahwa pangkalan dan kapal mereka di kawasan itu akan menjadi sasaran jika mereka membantu menghentikan serangan Iran terhadap Israel.
Dua orang juga dilaporkan tewas dalam serangan Israel terhadap lokasi rudal di Assadabad, di Iran bagian barat.
Kantor Berita Mehr News Agency Iran melaporkan serangan Israel di dekat kilang Tabriz di barat laut juga menyebabkan asap mengepul dari fasilitas itu.
Kantor berita Fars Iran yang mengutip pejabat senior militer Iran melaporkan pada hari Sabtu, serangan Iran terhadap Israel akan terus berlanjut, dengan target diperluas hingga mencakup pangkalan AS di kawasan tersebut dalam beberapa hari mendatang.
"Konfrontasi ini tidak akan berakhir dengan tindakan terbatas tadi malam dan serangan Iran akan terus berlanjut, dan tindakan ini akan sangat menyakitkan dan disesalkan bagi para agresor," lapor Fars yang mengutip dari pejabat senior militer Iran itu.
Mereka yang dikutip itu mengatakan, bahwa perang akan menyebar dalam beberapa hari mendatang ke semua wilayah yang diduduki oleh rezim Israel termasuk pangkalan Amerika di wilayah tersebut.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bahwa Teheran akan terbakar jika terus menembakkan rudal ke warga sipil Israel.
Sebelumnya Israel telah menembakkan rudal ke sebuah perumahan warga di ibukota Iran, Teheran hingga menyebabkan 60 orang tewas termasuk 20 anak-anak.
Ancaman perang yang lebih luas muncul saat Iran dan Israel terus saling menyerang pada hari Sabtu setelah Israel melancarkan serangan udara terbesarnya terhadap musuh lamanya dalam upaya untuk mencegahnya mengembangkan senjata nuklir.
Otoritas penerbangan sipil Iran telah menyatakan wilayah udara negaranya ditutup "sampai pemberitahuan lebih lanjut".
"Tidak akan ada penerbangan yang dioperasikan di bandara mana pun di negara ini untuk melindungi keselamatan penumpang... hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata kantor berita resmi Iran, IRNA.
Iran tampaknya benar-benar murka setelah Israel menyerangnya lebih dulu tanpa alasan yang jelas dan telah membunuh 78 warga termasuk para Jendral Angkatan Bersenjatanya termasuk 20 anak-anak serta melukai lebih dari 100 orang lainnya. Tiga sekutu Israel Amerika Serikat-Inggris dan Prancis juga diperingatkan untuk tidak ikut-ikutan melarang Iran melakukan balas dendam.
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Faizal R Arief |