TIMES MALANG, MALANG – Melukis menggunakan media kanvas merupakan hal yang lumrah dan banyak ditemui di lingkungan sekitar. Namun berbeda dengan Darma Aji, pelukis asal Malang yang menggunakan tampah sebagai media lukisnya. Melukis di tampah merupakan sesuatu yang baru dan belum diketahui khalayak umum.
“Dengan menggunakan tampah, saya ingin menunjukkan bahwa melukis tidak harus di kanvas dan bisa menggunakan media apa saja,” kata Darma, saat ditemui dalam acara Festival Topeng Malang di Kampung Budaya Polowijen, Kota Malang, akhir pekan lalu, 6 Agustus 2023.
Hasil lukisan topeng Malang di media tampah menggunakan teknik airbrush (FOTO: Aisyah Ramadhani/TIMES Indonesia)
Teknik pewarnaan yang digunakan dalam melukis di tampah adalah teknik airbrush. Teknik airbrush adalah salah satu teknik dalam seni rupa dengan menyemprotkan cat menggunakan tekanan udara. Alat yang digunakan dalam teknik airbrush ada dua, yaitu penbrush dan mini kompresor.
Penbrush digunakan untuk membuat lukisan pada tampah, sedangkan mini kompresor digunakan untuk menghasilkan tekanan udara. Penbrush berfungsi untuk menyemprotkan cat yang ada pada tabung penbrush menggunakan tekanan udara dari mini kompresor.
Selain peralatan, teknik airbrush juga membutuhkan bahan. Bahan yang digunakan dalam teknik ini adalah cat duco dan pernis. Cat duco diletakkan pada tabung penbrush kemudian tekan tuas penbrush ke bawah. Dengan bantuan tekanan udara dari mini kompresor, cat akan keluar sehingga bisa digunakan untuk melukis. Sementara itu, pernis digunakan untuk melindungi warna supaya tidak luntur.
Harga suatu lukisan tampah bervariasi, tergantung dari seberapa detail sebuah lukisan. “Satu lukisan topeng Malang harganya mulai Rp50.000 hingga Rp100.000,” ucap sang pelukis tampah.
Melukis dengan media tampah tidak serta merta mudah. Menurut Darma media tampah yang berupa anyaman bambu dengan permukaan tidak rata menjadi tantangan tersendiri baginya. Darma juga menjelaskan keuntungan tampah sebagai media lukis adalah warna cepat meresap.
Lukisan pada tampah ini menambah nilai seni dan estetika. Perawatan yang tepat pada lukisan tampah menjadikan lukisan ini tahan lama dan warnanya tidak luntur. “Perawatan dilakukan dengan cara tidak menyikat lukisan menggunakan air sabun,” imbuhnya. (*)
Pewarta | : Aisyah Ramadhani (MBKM) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |