TIMES MALANG, MALANG – RSU BRI Medika di Jl Mayjen Panjaitan, Kota Malang kini secara resmi telah beroperasi. Namun sejumlah warga masih mempertanyakan kompensasi kerusakan rumahnya akibat pembangunan Rumah Sakit Kelas D dengan kapasitas 50 bed ini.
Salah satu warga, Sri Wahyuni mengatakan bahwa sejumlah kompensasi memang benar telah diberikan. Namun, dia merasa belum maksimal.
"Dicicil, gak langsung (kompensasi). Rumah saya itu rusak, diganti tapi ya seperti ini. Saya komplain kalau bocor, gak ada reaksi sampai sekarang," ujarnya Sri kepada awak media, Kamis (28/7/2022).
Dia menilai sejumlah perbaikan yang dilakukan pihak RSU BRI Medika tak maksimal dan tak sesuai apa yang ditanggungjawabkan. Berbagai permintaan, seperti perbaikan genteng yang jebol akibat dampak pembangunan pun tak digubris oleh pihak RSU BRI Medika.
Apalagi, selama pengerjaan yang dilakukan 24 jam penuh, dirasa benar-benar menggangu warga sekitarnya.
"Saya minta genteng diganti, semua ada videonya. Sampai sekarang itu cuma di tembel-tembel aja. Waktu pembangunan saja yang ngecor itu mengganggu, sampai bertengkar, ada videonya," ungkapnya.
Selain itu, Marlan yang juga rumahnya terdampak pembangunan RSU BRI Medika mengatakan hal yang sama. Ia menyebutkan bahwa kompensasi setiap warga diketahui berbeda-beda.
"Ada Rp 4 juta, 6 juta ada yang 1,5 juta. Beda-beda kompensasinya," katanya.
Kemudian, penerima kompensasi dari RSU BRI Medika, yakni Sri Sunarmi mengaku belum mendapat apa-apa dan tak ada komunikasi apapun hingga RS tersebut telah diresmikan. "Janjinya mau diperbaiki, tapi sampai sekarang belum. Dapat uang kompensasi cuma Rp 2,5 juta, tapi saya belum dapat apa-apa. Belum ada komunikasi lagi," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Bakti Mandala Husada, Widodo Januarso yang juga sebagai perwakilan manajemen mengaku bahwa seluruh permasalahan dengan warga sekitar sejak proses pembangunan hingga diresmikan saat ini telah selesai dilakukan.
"Sudah (soal kompensasi). Tapi kalau sudah dilakukan ya sudah. Kompensasi sudah selesai masalahnya," katanya.
Dengan berjalannya waktu, tentu Widodo berharap bahwa masyarakat bisa saling mengerti dengan adanya RSU ini bakal berdampak baik bagi sekitar maupun masyarakat secara luas. Terlebih, diketahui RSU BRI Medika juga telah melakukan rekruitmen kepada warga sekitar yang dipekerjakan di RSU tersebut.
"Ya mungkin di awal mereka gak tahu informasinya, tapi ya biasa itu. Setelah kita berkomunikasi waktu permasalahan kan belum jadi. Pas sudah jadi, semua sudah berjalan," tuturnya.
Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji juga belum tahu soal apa yang dikeluhkan masyarakat sekitar RSU BRI Medika. Sebab, Sutiaji belum menerima laporan keluhan tersebut. Bila masalahnya jelas maka bisa diselesaikan dengan cara yang baik. "Saya belum tahu, karena belum ada informasi ke kami. Harusnya kan laporan dari lurah, kecamatan, tapi belum ada," ungkapnya.(*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Faizal R Arief |