https://malang.times.co.id/
Berita

House of Fatima Malang Berdayakan Difabel Mental Lewat Pembuatan Hampers Sabun Alami

Sabtu, 22 Maret 2025 - 07:04
House of Fatima Malang Berdayakan Difabel Mental Lewat Pembuatan Hampers Sabun Alami Hasil Hampers yang diproduksi oleh anak berkebutuhan khusus yang siap untuk dipasarkan, Jumat (21/03/2025). (FOTO: Cindy Audylia Herawati/Times Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Dalam rangka memperingati Hari Down Syndrome Sedunia, Move Volunteer berkolaborasi dengan kelompok kajian tumbuh kembang Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB), dan ABeKa Mom’s Craft untuk meluncurkan sebuah program.

Program tersebut merupakam program pembuatan hampers sabun alami di Child Center House of Fatima Malang, Jumat (21/03/2025). 

anak-berkebutuhan-khusus.jpgProses pembuatan sabun bersama anak berkebutuhan khusus dan didampingi oleh ahli pembuat sabun. (FOTO: Cindy Audylia Herawati/Times Indonesia)

Program ini bertujuan untuk memberdayakan anak-anak dengan kebutuhan khusus, khususnya difabel mental, agar memiliki keterampilan yang bermanfaat untuk mendukung kemandirian mereka. Selain memberikan peluang untuk berkarya, program ini juga menciptakan produk multifungsi yang berbasis bahan alami.  

Menurut Dr. dr. Ariani M.Kes., Sp.A(K), founder Move Volunteer, kegiatan ini merupakan upaya untuk memberikan aktivitas positif bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus yang sering kali mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan yang membutuhkan ketekunan, konsentrasi, dan keterampilan.

“Difabel mental, terutama yang telah lulus sekolah, kerap kehilangan aktivitas produktif di rumah. Kami ingin mereka memiliki keterampilan yang bisa memberikan mereka peluang berwirausaha dan kemandirian finansial,” jelas Ariani.

pengemasan-hampers.jpgPendampingan saat pengemasan hampers oleh anak dengan kebutuhan khusus. (FOTO: Cindy Audylia Herawati/Times Indonesia)

Ide pembuatan sabun cair dan padat yang alami muncul karena sabun menjadi produk sehari-hari yang memiliki nilai jual tinggi, apalagi menjelang momen Hari Raya.  

Proses pembuatan hampers ini melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus yang dibimbing langsung oleh ahli sabun, seperti Rohma pembuat sabun dan Mega dari tim FK UB.

Pendampingan ini memastikan bahwa setiap tahap produksi berjalan aman dan sesuai standar. Anak-anak diajarkan membuat sabun cair dengan metode hot process. 

Mega menjelaskan bahwa ada dua metode dalam pembuatan sabun. Metode cold process pada sabun padat tidak memerlukan pemanasan.

“Bahan seperti minyak kelapa, alkali, dan air cukup dicampur menggunakan mixer khusus sampai mengental, kemudian langsung dicetak,” katanya. Setelah itu, sabun padat harus didiamkan selama 4 hingga 6 minggu agar proses pemadatan sempurna dan zat alkali dalam sabun benar-benar hilang. 

Sementara itu, sabun cair dibuat dengan metode hot process, yang melibatkan proses pemanasan. Pemanasan dapat dilakukan menggunakan panci di atas kompor atau bisa menggunakan slow cooker. Setelah bahan yang dipanaskan mengental, sabun cair perlu melalui proses pencairan selama semalam sebelum bisa digunakan.  

“Kami menggunakan bahan alami seperti minyak kelapa karena khasiatnya bagus untuk kulit, serta memberikan kekerasan optimal pada sabun padat dan busa yang lembut,” jelas Rohma.

Selain minyak kelapa, bahan yang digunakan adalah alkali, air, dan pewangi alami. Sabun ini tidak menggunakan pewarna tambahan dan minim bahan kimia agar tetap ramah bagi kulit sensitif. 

Isi hampers sabun yang diproduksi oleh anak-anak berkebutuhan khusus ini beragam, mulai dari sabun cair dan sabun padat yang dikemas cantik dalam keranjang bambu, hingga paket sabun dengan sarung atau mukena.

Rohma menjelaskan bahwa produk ini sengaja dibuat multifungsi untuk meningkatkan daya tariknya di pasaran.

“Sabun ini bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti mandi, mencuci rambut, cuci tangan, bahkan mencuci piring dan baju,” ungkapnya.  

Selain multifungsi, sabun ini memiliki keunggulan dibandingkan sabun pada umumnya karena menggunakan bahan alami yang mudah didapatkan dan terjangkau.

“Sabun di pasaran cenderung menggunakan berbagai campuran bahan kimia. Produk ini minim bahan kimia sehingga lebih aman digunakan, bahkan untuk masalah kulit kering,” kata Mega dari tim FK UB.  

Program pembuatan hampers ini bukan sekadar menghasilkan produk bernilai jual, melainkan juga bertujuan untuk memberdayakan anak-anak berkebutuhan khusus agar mampu berkarya, berproduksi, dan berwirausaha.

Hasil penjualan hampers akan dialokasikan langsung kepada anak-anak yang berpartisipasi dalam proses pembuatan sabun sebagai bentuk apresiasi dan untuk meningkatkan semangat mereka.  

Namun, Ariani tidak menampik adanya tantangan selama proses produksi, terutama saat tahap pengemasan.

“Karena masih dalam tahap belajar, anak-anak ini kerap kesulitan dalam mengemas produk, sehingga perlu dibantu oleh orang tua mereka. Tapi dengan latihan dan pendampingan yang konsisten, kami berharap mereka bisa semakin terampil,” jelasnya.  

Program pembuatan hampers sabun ini baru berjalan tahun ini, namun antusiasme dari berbagai pihak cukup tinggi. Ariani berharap program ini bisa berkelanjutan dan menciptakan lebih banyak kesempatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mandiri.

“Kami ingin mereka tidak hanya belajar membuat sabun, tetapi juga memahami nilai kerja keras dan bagaimana menghasilkan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi diri mereka sendiri,” katanya.  

“Kami percaya bahwa setiap anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, memiliki potensi untuk berkarya jika diberikan kesempatan dan bimbingan yang tepat. Program ini adalah salah satu langkah kecil untuk membantu mereka menuju kemandirian,” pungkas Ariani.  

Dengan bahan alami yang ramah lingkungan dan proses produksi yang melibatkan keterampilan unik dari anak-anak berkebutuhan khusus, hampers ini bukan sekadar produk biasa, melainkan simbol kemandirian dan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi mereka.

Bagi masyarakat yang ingin mendukung karya anak-anak dengan kebutuhan khusus ini, hampers sabun bisa dibeli secara online melalui akun Instagram @abekamomscraft.

Dengan membeli hampers ini, masyarakat secara tidak langsung turut memberikan dukungan bagi kemandirian dan kesejahteraan anak-anak berkebutuhan khusus.  (*)

 

Pewarta: Arli Ochaputri Hartono

Pewarta : Arli Ochaputri Hartono (Magang MBKM)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.