TIMES MALANG, SURABAYA – Provinsi Jawa Timur (Jatim) sekali lagi menegaskan posisinya sebagai pusat desa mandiri di Indonesia, dengan jumlah desa mandiri terbanyak yang tercatat hingga tahun 2023. Keberhasilan ini merupakan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah provinsi dalam membangun dan memberdayakan desa.
Jatim: Gudangnya Desa Mandiri Sejak 2019
Berdasarkan pemutakhiran Indeks Desa Membangun (IDM) 2023, Jatim mencatatkan angka mengesankan dengan total 2.800 desa mandiri. Jumlah ini menempatkan Jatim jauh di depan provinsi lainnya di Indonesia, termasuk Jawa Barat dengan 1.828 desa mandiri, Kalimantan Barat dengan 877, dan Jawa Tengah dengan 825.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Ini adalah prestasi luar biasa. Dari total 11.456 desa mandiri di Indonesia, 24,44 persen berada di Jatim,” ujarnya.
Pada tahun 2022, Jatim hanya memiliki 1.490 desa mandiri, yang berarti terjadi peningkatan sebesar 88 persen dalam waktu satu tahun. Pertumbuhan ini merupakan cerminan dari upaya pemerintah provinsi dalam mengurangi disparitas antara desa dan kota, serta memerangi masalah kemiskinan.
Data terbaru menunjukkan bahwa disparitas desa dan kota di Jatim telah berkurang dari 8,24 persen pada tahun 2018 menjadi 6,48 persen pada Maret 2023. Ini menandai sebuah kemajuan signifikan dalam usaha mengurangi ketimpangan.
Strategi Pemprov Jatim dalam Mewujudkan Desa Mandiri
Pemprov Jatim mengambil langkah strategis untuk mendorong terwujudnya desa mandiri, termasuk melalui pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Saat ini, terdapat 6.582 BUMDes di Jatim, dengan 1.400 di antaranya masuk kategori maju.
Selain itu, program Dewi Cemara (desa wisata cerdas, mandiri, dan sejahtera) telah dikembangkan di 149 desa wisata. Program ini berhasil mengangkat 8 desa untuk meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023.
Gubernur Khofifah juga menekankan pengembangan 102 desa devisa sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat. Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi komoditas ekspor dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa.
Dengan pencapaian-pencapaian ini, Jatim menunjukkan komitmen kuatnya dalam membangun desa yang mandiri dan sejahtera. Upaya ini diharapkan dapat terus berlanjut, membawa dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat di Jawa Timur.
Kisah sukses Jatim dalam membangun desa mandiri adalah contoh inspiratif bagi provinsi lain di Indonesia. Dengan kerja keras dan dedikasi, kemajuan yang signifikan dalam pembangunan dan pemberdayaan desa bisa dicapai. Capaian Jatim tidak hanya menunjukkan peningkatan jumlah desa mandiri, tetapi juga penurunan disparitas antara desa dan kota, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Prestasi ini merupakan hasil dari kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota, serta partisipasi aktif dari para kepala desa, pendamping desa, dan masyarakat. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa dengan strategi yang tepat, visi pembangunan desa mandiri dan sejahtera dapat diwujudkan.
Harapan dan Masa Depan Desa Mandiri di Jatim
Gubernur Khofifah berharap ke depannya Jatim dapat terus memperkecil disparitas antara desa dan kota. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan program-program yang telah dijalankan serta inovasi baru untuk memperkuat ekonomi desa.
Dengan pendekatan yang inklusif dan terpadu, Jatim berpotensi untuk terus memimpin sebagai provinsi dengan desa mandiri terbanyak di Indonesia. Capaian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengikuti jejak Jatim dalam memajukan desa-desa di wilayahnya.
Kisah sukses Jatim dalam membangun desa mandiri adalah cerminan dari upaya bersama untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat desa. Melalui kerjasama, inovasi, dan dedikasi, transformasi desa mandiri di Indonesia, khususnya di Jatim, akan terus berlanjut, membawa dampak positif bagi generasi saat ini dan yang akan datang. (*)
Pewarta | : |
Editor | : Deasy Mayasari |