https://malang.times.co.id/
Berita

Warga Kauman Pakisaji Keluhkan Layanan PDAM Tirta Kanjuruhan yang Sering Macet

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:57
Warga Kauman Pakisaji Keluhkan Layanan Air Perumda Tirta Kanjuruhan yang Sering Macet Kantor Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang. (Foto: perumdatirtakanjuruhan)

TIMES MALANG, MALANG – Sejumlah warga Dusun Kauman, Desa/Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, mengeluhkan buruknya pelayanan air bersih dari Perumda Tirta Kanjuruhan Unit Pakisaji. Pasokan air disebut sering tersendat bahkan mati total tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Warga menilai pelayanan Perumda Tirta Kanjuruhan tidak profesional karena janji layanan air 24 jam tak pernah terealisasi. Kondisi tersebut membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti mencuci, mandi, dan memasak.

“Kami hanya menuntut pelayanan air yang layak sesuai janji. Tapi kenyataannya air sering mati tanpa pemberitahuan. Kalau soal pipa jebol atau longsor, itu urusan teknis PDAM (Perumda Tirta Kanjuruhan). Kami sebagai pelanggan hanya ingin air mengalir normal,” ujar Atok, warga Kauman, Senin (20/10/2025).

Atok menuturkan, air biasanya baru mengalir sekitar pukul 22.00 dan kembali mati menjelang subuh. Akibatnya, warga harus mencari alternatif sumber air, seperti meminta air ke tetangga yang menggunakan HIPAM atau ke masjid.

“Kadang untuk mencuci saya harus minta air ke tetangga. Alasannya selalu sama, pipa jebol atau rusak. Tolonglah diperbaiki pelayanannya,” keluhnya.

Warga juga menilai sejak pergantian Kepala Unit Pakisaji, komunikasi PDAM dengan pelanggan semakin minim dan pasokan air makin tidak stabil.

Kasi Humas Perumda Tirta Kanjuruhan, Marsudi, ketika ditanya mengenai permasalahan ini meminta wartawan untuk menanyakan langsung kepada pihak UPT Pakisaji. "Monggo bisa ditanyakan ke Bapak Kepala Unit Pakisaji. Bapak Imam Suprapto," tulisnya melalui pesan whatsApp.

Menanggapi keluhan tersebut, Imam Suprapto, Kepala UPT Pakisaji, membenarkan bahwa pihaknya sedang melakukan perbaikan jaringan pipa yang rusak. Sementara itu, Perumda Tirta Kanjuruhan menyalurkan air bersih ke warga melalui mobil tangki.

“Perbaikan masih kami lakukan. Sambil menunggu, kami suplai air lewat dua unit tangki yang bergantian mengirim ke warga,” jelas Imam.

Namun, warga menilai langkah itu hanya solusi sementara dan tidak menyelesaikan masalah pokok. Mereka berharap PDAM lebih tanggap dan transparan terhadap gangguan layanan.

“Dulu sepuluh tahun lalu juga begini, selalu alasan rusak. Kalau kami telat bayar, langsung kena denda Rp12.500. Tapi kalau airnya macet berhari-hari, kami tidak dapat kompensasi apa pun,” kata Atok menambahkan.

Warga mendesak agar ada evaluasi menyeluruh terhadap manajemen PDAM Tirta Kanjuruhan, terutama Unit Pakisaji, agar kejadian serupa tidak terus berulang.

Hingga berita ini diturunkan, Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang, H. Syamsul Hadi, S.Sos., M.M., belum memberikan tanggapan atas keluhan warga tersebut. (*)

Pewarta : Slamet Mulyono
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.