https://malang.times.co.id/
Ekonomi

Ekonomi Malang Turun, Wali Kota Siapkan Strategi Pemulihan 2025

Selasa, 04 Maret 2025 - 18:07
Ekonomi Malang Turun, Wali Kota Siapkan Strategi Pemulihan 2025 Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat mengecek harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat akan mencari solusi untuk kembali meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada tahun 2025.

Diketahui, rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kota Malang di tahun 2024 menurun dibanding periode 2023.

Catatan BPS Kota Malang, pertumbuhan ekonomi Kota Malang di tahun 2024 sebanyak 5,41 persen. Hal ini turun jika dibanding tahun 2023 sebanyak 6,07 persen.

Hal tersebut diakui oleh Wahyu. Ia ingin memetakan secara detail apa yang menjadi penyebab penurunan pertumbuhan ekonomi Kota Malang.

“Iya memang ada pengaruh dari nasional dan provinsi. Tapi, kami akan detailkan lagi. Memang secara umum dari BPS menyatakan ada penurunan,” ujar Wahyu, Selasa (4/3/2025).

Pemetaaan secara menyeluruh, lanjut Wahyu, akan menjadi pegangannya untuk bisa mengambil kebijakan yang baik dan benar demi menumbuhkan kembali perekonomian Kota Malang di tahun 2025.

“Kami akan melihat lagi penurunannya di mana agar bisa lebih menaikan dan mengambil kebijakan lagi,” ungkapnya.

Salah satu yang menjadi penopanh pertumbuhan ekonomi Kota Malang, yakni sektor perdagangan. Ia berharap, pemaksimalan sektor perdagangan bisa menjadi solusi baik untuk meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi Kota Malang.

“Salah satunya itu (sektor perdagangan). Nanti kami lihat lagi, kami telusuri, untuk dicarikan solusi. Kami optimis 2025 ini pertumbuhan ekonomi naik,” tegasnya.

Tak hanya itu, Wahyu menilai bahwa peran Kerjasama Antar Daerah (KAD) juga menjadi salah satu jalan alternatif untuk menumbuhkan perekonomian suatu daerah.

Pemaksimalan KAD, bisa jadi membuat sektor perdagangan meningkat ditengah kebutuhan masyarakat yang semakin masif.

“Contoh bawang, kita bisa KAD dengan Probolinggo. Kiya juga bisa pakai anggaran BTT (Biaya Tak Terduga) untuk bisa lebih menstabilkan harga,” tuturnya.

“Daya beli masyarakat harus diperkuat dan harga serta stok harus bisa distabilkan,” ucapnya.

Sebagai informasi, melalui rilis BPS Kota Malang, mencatat ada empat lapangan usaha yang berkontribusi terhadap struktur distribusi dan pertumbuhan PDRB tahun 2024. 

Empat lapangan usaha tersebut, yakni perdagangan 29,22 persen dengan andil terhadap pertumbuhan ekonomi 4,69 persen, industri pengolahan 27,09 persen dengan andil 5,13 persen, konstruksi 12,43 persen dengan andil 5,12 persen dan jasa pendidikan 7,19 persen dengan andil 5,08 persen.

Selain itu, jenis transpotasi pergudangan juga berpengaruh dengan andil sebesar 12,63 persen dan bidang real estate mempunyai andil 3,8 persen. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.