https://malang.times.co.id/
Ekonomi

Aplikasi Keuangan Digital Mulai Menyentuh Kelompok Tani Kopi

Rabu, 05 November 2025 - 12:00
Aplikasi Keuangan Digital Mulai Menyentuh Kelompok Tani Kopi Foto bersama tim pengusul Universitas Ma Chung dengan Kelompok Tani dan Kepala Desa Kucur. (Foto: Istimewa)

TIMES MALANG, MALANG – Mendung bergelayut di atas langit desa Kucur, kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Jalanan desa masih nampak basah. Beberapa hari terakhir, diguyur hujan. Menambah hawa sejuk di Kawasan desa yang berada di atas ketinggian 900 mdpl itu.

Dunia kopi, tak melulu soal budidaya, metode pengolahan pasca-panen, roasting dan barista dan citarasa. Di seputar kopi, memuat kompleksitas tersendiri, seperti kehidupan lainnya.

Wajah Nur Ali Romadon (33), Ketua Kelompok Tani Kopi Republoik Tani Mandiri (RTM), desa Kucur, nampak sumringah. Menjelang petang, rumahnya yang menjadi sekretariat  kelompok tani itu, punya gawe. Sabtu sore itu, diadakan acara syukuran serah terima program aplikasi pencatatan keuangan untuk kelompok tani kopi RTM, 1/11.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM), yang melibatkan tim dosen dan mahasiswa dari Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi (LPPMI) Universitas Ma Chung. Program ini dilaksanakan dalam empat kali pertemuan selama bulan September hingga November 2025.

Adapun usulan dari tim pengabdi berjudul Peningkatan Kelembagaan Melalui Pendampingan Inovasi Digital Keuangan Pada Kelompok Tani Kopi Di Desa Kucur Kabupaten Malang. 

Salah satu bentuk nyata program tersebut adalah alih teknologi berupa program aplikasi pencatatan keuangan, hasil kolaborasi Kelompok Tani Kopi RTM Kucur.

“Program ini, kami ajukan dalam rangka mendorong penguatan kelembagaan usaha dari Kelompok Tani Kopi RTM desa Kucur ini. Karena menurut mas Ali, salah satu kendala dalam pengembangan usaha kopi di desa Kucur ini adalah tata kelola keuangan. Program ini, kami rancang demi memberikan kemudahan bagi pengurus, khususnya petugas yang nanti bertugas mencatat seluruh pencatatan transaksi kelompok,” tutur Rino Tam Cahyadi, SE., MSA., ketua tim pengusul.

Lebih jauh disampaikan Rino, “Aplikasi ini nantinya bisa digunakan melalui telepon seluler. Jadi, lebih praktis. Karena setiap hari, bisa disebut, kita selalu pegang HP. Jadi, diharapkan, dengan aplikasi ini, proses pencatatan keuangan ini bisa lebih mudah dan cepat,” tutur Ketua Program Studi Akuntansi, Universitas Ma Chung ini.

Lebih dari itu, tambah Rino, aplikasi ini berbasis tata kelola usaha koperasi produksi. “Teman-teman Kelompok Tani Kopi RTM, berencana hendak menjadi lembaga koperasi produksi. Jadi, sistem pencatatan keuangannya, sudah kami setting berbasis kelembagaan koperasi produksi,” tandasnya dalam kata sambutan serah terima.

Termasuk di dalamnya, lanjut Rino lagi, pencatatan iuran pokok, iuran wajib dan catatan Sisa Hasil Usaha (SHU) setiap anggota. ”Aplikasi ini melakukan pencatatan mulai dari pembelian bahan baku dari anggota, penentuan harga pokok penjualan, hingga SHU yang diterima anggota,” ujar pria yang murah senyum ini.
Selain Rino, tim pengusul beranggotakan Tarsisius Renald Suganda., S.E., M.Si., Ph.D., CRA., CIC., Yudhi Kurniawan., S,Kom., M.MT., dan Daniel Sugama Stephanus, SE., MM., MSA., Ak., CA. 

Di samping pembuatan aplikasi pencatatan keuangan secara digital, dilakukan pula materi pelatihan penguatan kelembagaan usaha berbasis koperasi produksi, manajemen operasional usaha kopi dan digital marketing.

“Di samping aplikasi keuangan digital, program kami juga memberikan pelatihan penguatan kelembagaan usaha berbasis lembaga koperasi produksi, manajemen operasional dan digital marketing bagi teman teman kelompok tani. Dunia usaha saat ini, membutuhkan kemampuan pemasaran secara digital. Hal itu dalam meluaskan jejaring pemasaran produk kita,” tambah Rino lagi.

Adapun pelatihan manajemen operasional dan penguatan kelembagaan berbasis koperasi produksi, telah dilakukan pada Sabtu-Minggu, 27-28 September 2025. Bagi Kelompok Tani Kopi RTM Kucur, materi program tersebut sangatlah diperlukan. 

“Kami memang berencana mendaftar kelompok tani ini menjadi koperasi. Materi pelatihan dan pembinaan yang diberikan, cukup menjawab kebutuhan kelompok. Nah, salah satu syarat untuk pengajuannya adalah adanya laporan keuangan, selain dokumen anggaran dasar dan anggaran rumah tangga atau AD/ART. Biar tertib pencatatannya, kalau ada aplikasi in ikan bisa lebih memudah. Apalagi bisa lewat HP,” Ali pun tersenyum, menyambut program aplikasi ini.

Bagi Ali, mayoritas anggota kelompok memang petani. Dia sendiri bekerja pagi hingga sore di sebuah perumahan. Sudah barang tentu, baru malam hari bisa melakukan pencatatan. 
“Ya kalau badan tidak capek, malamnya melakukan pencatatan keuangan. Dengan aplikasi di HP, kita bisa lebih dimudahkan,” tuturnya menambahkan.

Hadir pula dalam acara serah-terima itu Abdul Karim, Kepala Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. “Ya, Universitas Ma Chung memang sudah sering bekerja sama dengan kami, baik dengan Pemerintah Desa maupun dengan masyarakat dan kelompok tani kopi ini. Kami berharap, program seperti ini, dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa Kucur,” ujarnya dalam kata sambutan.

Program seperti ini, lanjut Karim, dapat berdampak kemajuan usaha yang dilakukan oleh masyarakat desa Kucur. “Ya, melalui kerja sama dengan dunia kampus, dengan Ma Chung, perlahan dapat memberikan transfer teknologi bagi masyarakat desa. Orang desa juga belajar teknologi baru,” ujarnya antusias.

“Kami berharap, pihak kampus, dalam hal ini Universitas Ma Chung, tak bosan-bosannya mendampingi dan menemani warga desa kami. Karena keberadaan kelompok tani itu juga tak bisa dilepaskan dari orang yang ‘bandel’. Maksudnya, butuh orang yang mau bersusah payah, tidak mudah putus asa, serta mau meluangkan banyak waktunya untuk orang lain. Itu kalau gak orang yang bandel, ya susah. Kelompok juga gak akan bisa jalan. Jadi, memang harus telaten memberikan pendampingan seperti ini,” ucapnya.

“Oleh karena itu,” tambahnya lagi, “Kami mengucapkan terima kasih atas program kerja sama ini. Dan saya juga berharap, kelompok tani tetap bersemangat dapat membangun kelompoknya lebih maju. Masio saiki durung enek hasile, suatu saat nanti kalau kita tetap semangat, insyaallah akan kita akan diberikan hasil yang baik,” ujarnya menutup sambutan.

Acara serah terima diakhiri dengan syukuran nasi tumpeng, sebagai tanda sekaligus pengharapan agar program aplikasi tersebut, dapat menjadi berkah. Doa syukur tumpeng dipanjatkan oleh Pdt. Maria Olvi, pendeta GKJW Jemaat Kucur.

Sama seperti tetes air hujan, meresap ke dalam tanah dan menjadi sumber penghidupan. Teknologi membutuhkan proses meresap perlahan kedalam keseharian hidup, demi membantu menjawab tantangan zaman. (*)

Pewarta : Ferry Agusta Satrio
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.