TIMES MALANG, MALANG – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Malang mencatatkan capaian positif sepanjang 2025 dengan berhasil menembus pasar ekspor internasional. Produk UMKM berupa keripik tempe dan kriya telah diekspor ke Selandia Baru.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan, ekspor tersebut dilakukan secara bertahap. Pada pekan depan, pengiriman produk UMKM ke Selandia Baru kembali akan dilanjutkan.
“Ekspor ini dilakukan melalui proses kurasi. UMKM harus memenuhi standar agar bisa masuk ke pasar global,” ujar Eko, Minggu (21/12/2025).
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Ia menyebutkan, sejauh ini sekitar 22 UMKM Kota Malang telah lolos kurasi dan siap mengikuti program ekspor. Proses tersebut mencakup kelengkapan perizinan produksi, kualitas kemasan, hingga kesiapan pasar.
Menurutnya, program ekspor ini memberikan dampak besar bagi penguatan ekonomi daerah. Selain mendorong UMKM naik kelas sesuai program pemerintah, langkah ini juga memperkuat ekosistem ekonomi mikro di Kota Malang.
“Semua perizinan, produksi, kemasan, dan market sudah jelas. Dampaknya besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Malang,” jelasnya.
Diskopindag Kota Malang berencana memperluas pasar ekspor UMKM. Pada 2026, target ekspansi mencakup Malaysia, Abu Dhabi, hingga kawasan Asia Pasifik, dengan jumlah UMKM yang terlibat diproyeksikan terus bertambah.
“Nanti UMKM nya bertambah, produknya bertambah dan kita akan ekspansi lebih luas lagi. Ini sangat berdampak besar untuk pertumbuhan ekonomi dan ekosistem ekonomi mikro di Kota Malang,” ucapnya. (*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |