TIMES MALANG, BATU – Suasana haru biru begitu terasa dalam doa bersama pembacaan Yasin dan Tahlil memperingati 7 hari tragedi Stadion Kanjuruhan di Masjid An Nur, Kota Batu, Sabtu (8/10/2022) malam.
Tidak sedikit diantara para peserta meneteskan air mata karena kesedihan yang begitu mendalam. Terlebih di Kota Batu, ada satu Aremania yang meninggal dunia.
Hadir di tengah-tengah Aremania, Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi, Ketua PCNU Kota Batu, Ustadz Nur Rahmad, Ketua MPC PP, Endro Wahyu, Perwakilan Aremania Korwil Batu, Perwakilan Suporter Persebaya, Perwakilan Suporter Persekapas, anggota Pemuda Pancasila, Ansor, Banser serta beberapa ormas di Kota Batu.
"Kita berharap semua keluarga korban tragedi Kanjuruhan diberikan kesabaran dan ketabahan hati dalam menghadapi ujian yang berat bukan hanya untuk keluarga, namun juga masyarakat Malang Raya," kata Dra Hj Dewanti.
Di tempat yang sama, perwakilan suporter Aremania Kota Batu, Saleh berterima kasih kepada warga masyarakat yang hadir untuk mendoakan Aremania yang menjadi korban dalam tragedi ini.
"Semoga dengan dukungan dan doa kita semua ini, bisa meringankan beban keluarga dan kasus ini bisa segera diusut hingga tuntas," ujarnya.
Hal senada dikemukakan Ketua MPC PP Kota Batu. Endro berharap peristiwa duka ini tidak terulang lagi. "Sudah cukup ini yang terakhir. Semoga mendatang, tidak ada lagi kejadian serupa," ujarnya.
Di tempat terpisah, Ketua PCNU Kota Batu, Nur Rahmad mengatakan pihaknya sudah membuat krisis centre untuk melakukan pendampingan kepada korban dan keluarganya yang membutuhkan bantuan advokasi.
Diakhir kegiatan doa bersama dan Yasin tahlil untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan ini, para perwakilan suporter yang hadir saling berjabat tangan dan berikrar menjujung tinggi persatuan dan persaudaraan. (*)
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Deasy Mayasari |