TIMES MALANG, MALANG – Kota Malang mempunyai tempat alternatif bagi orang-orang yang menyukai suasana klasik yang kental layaknya Yogyakarta. Bagi anda yang senang dengan suasana klasik itu, Kayutangan Heritage adalah jawaban tepat.
Bagaimana tidak, lampu-lampu taman, kursi, dan beberapa restoran serta cafe yang ada benar-benar akan membuat siapapun merasa seperti di Yogyakarta.
Ini karena suasana klasik nan syahdu bisa jadi pilihan bagi banyak orang untuk menikmati malam mereka. Pemilihan musik dan tempat serta jenis makanan yang disajikan bisa jadi mempengaruhi mood seseorang untuk bersenang-senang.
Terdapat banyak alternatif kegiatan yang bisa dilakukan di sini. Mulai dari duduk dan bercengkrama dengan orang terkasih, menikmati panasnya seduhan kopi yang disediakan oleh banyak cafe otentik di sini, makan soto atau rawon, berfoto, atau bahkan bermain skuter.
Kayutangan Heritage merupakan salah satu tempat wisata yang menyajikan objek wisata sejarah. Terdapat banyak bangunan tua yang masih terawat hingga saat ini. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan musik yang digelar setiap malamnya.
Rifqi, salah satu pengunjung Kayutangan Heritage mengaku sangat menikmati suasana malam di tempat otentik ini. Banyak cafe dan tempat yang bisa ia kunjungi. "Bagus sih tempatnya. Bisa jadi referensi untuk yang ingin ke Yogyakarta tapi dengan suasana Malang," ujarnya.
Salah satu hal yang menarik dan cukup banyak diminati oleh pengunjung di Kayutangan Heritage ini adalah persewaan skuter listrik. Hanya dengan Rp 15.000 saja, pengunjung dapat berkeliling dan menikmati eksotisnya Kayutangan Heritage ini.
Selain itu, banyaknya pilihan kuliner yang dapat dipilih dan dinikmati semakin membuat Kayutangan Heritage ini diminati oleh pengunjung. Harga yang ditawarkan pun cukup murah, sehingga banyak orang yang datang dan menikmati malamnya di tempat yang dijuluki 'Malioboro-nya Kota Malang' ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menikmati Kayutangan Heritage dan Suasana Klasik Khas Yogyakarta di Kota Malang
Pewarta | : Firda Aulia Rachmasari (MG-415) |
Editor | : Ronny Wicaksono |