TIMES MALANG, MALANG – Lebaran Idul Fitri adalah momen yang dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Selain sebagai hari kemenangan setelah sebulan berpuasa, Lebaran juga menjadi waktu untuk melestarikan tradisi yang telah turun-temurun.
Meski zaman terus berubah. Digitalisasi bahkan mampu mengubah pola kehidupan bermasyarakat, toh beberapa tradisi Lebaran ini tetap bertahan dan tak pernah pudar.
Apa saja tradisi tersebut?
1. Silaturahmi: Menjalin Kembali Ikatan Keluarga
Silaturahmi adalah tradisi utama yang selalu mewarnai Lebaran.
Setelah sebulan penuh berpuasa, umat Muslim berbondong mengunjungi keluarga, kerabat, dan tetangga untuk saling memaafkan dan mempererat hubungan.
Sebagian besar masyarakat Indonesia menganggap silaturahmi sebagai tradisi Lebaran yang paling penting. Bahkan, mereka rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk menyambung silaturahmi, bertemu keluarga dan merekatkan kembali hubungan kekerabatan dan pertemanan.
Bagi yang tidak bisa mudik, mereka akan menggunakan teknologi seperti video call untuk bersilaturahmi dengan keluarga yang tinggal jauh. Bahkan ada yang rela mengirim oleh-oleh sederhana lebaran sebagai tanda kasih sayang mereka sekaligus permintaan maaf mereka tidak bisa pulkam (pulang kampung).
2. Ketupat Lebaran sebagai imbol Kesempurnaan dan Kesederhanaan
Ketupat adalah hidangan wajib yang selalu hadir di meja makan saat Lebaran.
Makanan yang terbuat dari beras dan dibungkus anyaman janur ini memiliki makna filosofis yang dalam. Bentuk ketupat yang segi empat melambangkan kesempurnaan, sedangkan anyamannya yang rumit menggambarkan kompleksitas kehidupan manusia.
3. THR (Tunjangan Hari Raya) sebagai Simbol Berbagi Kebahagiaan
THR adalah tradisi yang paling dinanti oleh para pekerja dan anak-anak. Selain sebagai bentuk apresiasi, THR juga menjadi sarana untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat.
Bahkan tradisi ini dikuatkan secara legal oleh pemerintah dengan mewajibkan perusahaan di Indonesia memberikan THR kepada karyawannya. Biasanya, rata-rata nilai THR yang diberikan adalah 1-2 kali gaji bulanan.
4. Mudik Pulang Kampung untuk Berkumpul dengan Keluarga
Mudik adalah tradisi tahunan yang tidak pernah absen saat Lebaran. Meski sering dihadapkan pada kemacetan dan kelelahan, mudik tetap menjadi momen yang dinanti untuk bertemu dengan keluarga di kampung halaman.
Meski angka mudik pulang kampung saat lebaran tahun ini dilaporkan turun 24 persen dibandingkan tahun lalu, toh mudik Lebaran tetap jadi tradisi penting.
5. Baju Baru Menyambut Hari Kemenangan
Memakai baju baru saat Lebaran adalah tradisi yang melambangkan kebersihan dan kesucian setelah sebulan berpuasa.
Selain itu, baju baru juga menjadi simbol kebahagiaan dan semangat baru.
6. Takbiran Menyambut Kedatangan Idul Fitri
Takbiran adalah tradisi yang dilakukan pada malam menjelang Lebaran.
Umat Muslim berkumpul di masjid atau lapangan untuk mengumandangkan takbir sebagai bentuk syukur atas datangnya hari kemenangan.
Menurut catatan sejarah, tradisi takbiran pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW setelah memenangkan Perang Badar. Kini, takbiran telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran di Indonesia.
7. Menikmati Kebersamaan di Meja Makan
Makan bersama keluarga adalah tradisi yang selalu dinanti saat Lebaran.
Selain menikmati hidangan lezat, momen ini juga menjadi waktu untuk bercerita dan tertawa bersama.
---------------------------------------
Meski zaman terus berubah, nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi tersebut tetap relevan dan bermakna hingga saat ini.
Dengan melestarikan tradisi ini, kita tidak hanya merayakan Lebaran, tetapi juga menjaga identitas dan kekayaan budaya Indonesia.
Selamat lebaran.(*)
Pewarta | : Faizal R Arief |
Editor | : Faizal R Arief |