https://malang.times.co.id/
Hukum dan Kriminal

Viral Fetish Mukena di Malang, Para Korban Mulai Angkat Suara

Jumat, 20 Agustus 2021 - 13:31
Viral Fetish Mukena di Malang, Para Korban Mulai Angkat Suara Salah satu korban (AZ) saat menunjukan akun twitter yang telah menyebarkan fotonya sebagai model mukena di salah satu akun instagram penjual mukena. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Para model yang menjadi korban fetish mukena oleh orang dengan modus olshop di Malang mulai angkat suara. Sebelumnya, JT membeberkan hal itu melalui akun twitternya, yakni @jeehantz. Saat ini, ada korban lain yang ikut angkat suara, yakni AZ (22).

AZ yang merupakan model dan make up artis tersebut mengatakan, ia awalnya tak menaruh curiga saat ditawari untuk melakukan sesi foto katalog oleh akun instagram yang menjual mukena.

Penawaran itu bermula pada Maret  2020 lalu dan AZ pun menyetujui untuk menjadi model mukena di akun instagram tersebut pada September 2020.

"Awalnya pemilik akun itu kan ngakunya mbak Riya. Ya mulai muji-muji postingan ku dan sampai ngereply instastoryky juga. Pas Maret (2020) itu dia tanya rate card (harga untuk menjadi model) dan dia setuju langsung sama rate yang aku kasih, ya aku mau aja," ujarnya, Jumat (20/8/2021).

Pada saat itu, di tahun 2020 lalu AZ sendiri merupakan mahasiswa aktif di salah satu kampung negeri di Kota Malang. 

Ia pun percaya begitu saja, karena memang banyak teman-teman modelnya yang juga ikut diendorse olah akun instagram tersebut.

Kemudian, saat melakukan sesi foto, AZ semakin percaya karena memang terdapat fotografer yang terlihat profesional.

Namun, ada yang janggal. Mbak Riya yang mengaku sebagai pemilik akun instagram mukena tersebut, ternyata tidak datang saat sesi foto. Namun, terdapat pria berinisial D yang mengaku sebagai adik dari Riya.

"Saya sempat tanya, kok bukan mbak Riya yang datang. Dia jawabnya, mbak Riya lagi hamil dan ikut dinas ke luar kota sama suaminya," imbuhnya.

Selepas pemotretan, ternyata tak diduga-duga D mempunyai ketertarikan kepada AZ. Buktinya, D kembali menawari AZ di awal tahun 2021 untuk jadi model mukena lagi.

Di tawaran kedua, AZ mulai menaruh kecurigaan. Pasalnya, produk yang ia pakai saat sesi foto, tidak begitu rapi dan terkesan asal-asalan.

"Ya kayak biasa aja. Tapi anehnya, bosnya waktu itu gak rewel. Se pengalaman saya, biasanya protes atau apa gitu. Akhirnya disitu aku curiga," tuturnya.

Akhirnya, ditawaran ketiga, AZ pun menolak tawaran dari akun instagram yang menjual muka tersebut. Alasannya, karena harga untuk menjadikan AZ sebagai model sudah naik dari sebelumnya.

"Dan Griya Mukena gak setuju, karena gak ada budget segitu. Yasudah saya gak jadi model lagi," katanya.

Namun sepertinya akun instagram tersebut tak menyerah begitu saja kepada AZ. Pasalnya, AZ kembali ditawari untuk menjadi make up artis bagi para calon model mukena yang akan difoto.

Dari job make up tersebut, AZ mengaku sempat berhubungan intens dengan D. Dari pengalaman AZ, dirinya tak menaruh curiga kepada D, karena dinilai memang bekerja sangat profesional.

"D perilakunya profesional. Dia tidak pernah merayu atau genit. Nyampung dan fun aja kalau bicara," ungkapnya.

Namun selang dua bukan, tepatnya pada Agustus 2021 ini, kedok D akhirnya mulai terungkap. Salah satu model berinisial AMN menunjukkan akun twitter dengan foto dirinya saat mengenakan mukena, persis seperti katalog yang ada di akun instagram penjual mukena.

"Korban (AMN) itu langsung stalking. akun twitter itu namanya @pecinta_mukena. Akun itu di setiap foto ada caption yang diberi nama lengkap dan akun twitter gitu. Banyak komentar gak seronok dan kualitas foto pun HD. Gak mungkin kan kalau di screenshoot dari instagram," paparnya.

Akhirnya AZ yang melakukan hal sama seperti AMN, menanyakan ke pemilik akun instagram penjual mukena itu untuk mengkonfirmasi secara langsung.

"Jawabannya itu gak mencerminkan dia banget. Kita kan panik ya foto kita dibuat seperti itu (fetish mukena). Malah cuma 'iya iya' 'saya gak tahu' gitu," ujarnya.

AZ pun menduga bahwa pemilik akun instagram tersebut bukanlah mbak Riya. Pasalnya, saat membuka aplikasi 'Get Contact' ternyata nomor Riya itu lebih banyak dinamain D di kontaknya.

Lapor Polisi

Dengan mengetahui itu, akhirnya AZ yang juga sebagai korban fetish mukena, saat ini telah bergabung dengan sekitar 10 model yang juga menjadi korban.

Para korban itu pun juga membuat grup WhatsApp dan segera berkonsultasi ke lembaga bantuan hukum untuk mengumpulkan alat bukti sebagai upaya menuju jalur hukum. "Selanjutnya kami memang berencana mengadu kejadian ke pihak kepolisian," ucapnya.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudho Riambodo mengaku belum menerima laporan terkait hal itu.

"Kami siap untuk menerima laporannya. Monggo (silahkan) laporkan," singkatnya.

Tinton juga memaparkan bahwa hingga saat ini kepolisian juga belum mengetahui identitas pemilik twitter yang mengaku sebagai korban dugaan fetish mukena.

"Kalau kami tahu akan kami datangi. Kamu mohon berkenan untuk datang ke Polresta untuk melakukan pengaduan. Kami akan mendalami perkara ini dan bila itu tindak pidana, kita mengharapkan bisa terungkap perkaranya itu," urainya.

Untuk langkah awal, lanjut Tinton, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim Cyber Polda Jawa Timur untuk mencari tahu akar permasalahannya.

"Karena ini viral, kami berkoordinasi dengan unit Cyber. Ini kan viral di media sosial. Jadi kalau mau melacak kami koordinasikanke tim Cyber Polda Jatim," ucapnya terkait munculnya kasus fetish mukena.(*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.