TIMES MALANG, JAKARTA – Usulan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka oleh Forum Purnawirawan TNI memunculkan pertanyaan tentang dinamika kekuasaan di balik pemerintahan Prabowo Subianto.
Meskipun alasan resmi berkaitan dengan dugaan pelanggaran konstitusi dalam pencalonan Gibran, banyak yang menilai bahwa ini adalah bagian dari permainan kekuasaan yang lebih besar.
Fenomena "matahari kembar", di mana mantan presiden tetap berpengaruh dalam pemerintahan baru, menjadi sorotan. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan bahwa keberadaan dua pemimpin dalam satu pemerintahan dapat menyebabkan kekacauan. Dalam konteks ini, hubungan antara Prabowo dan Jokowi menjadi perhatian utama.
Beberapa pengamat menilai bahwa Prabowo berusaha melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi untuk menunjukkan kemandiriannya sebagai presiden. Namun, kehadiran Gibran sebagai wakil presiden dan sejumlah loyalis Jokowi dalam kabinet Prabowo menunjukkan bahwa pengaruh Jokowi masih kuat.
Isu pemakzulan Gibran dapat dilihat sebagai upaya untuk mengurangi pengaruh Jokowi dalam pemerintahan Prabowo. Langkah ini juga berisiko memicu ketegangan politik dan mengganggu stabilitas pemerintahan.
Dalam sistem presidensial, presiden adalah pemegang kekuasaan tertinggi. Namun, jika mantan presiden tetap berpengaruh, maka otoritas presiden dapat terancam. Oleh karena itu, penting bagi Prabowo untuk menegaskan kepemimpinannya dan memastikan bahwa pemerintahan berjalan sesuai dengan konstitusi.
Isu "matahari kembar" dan pemakzulan Gibran mencerminkan kompleksitas politik Indonesia. Pemerintahan Prabowo perlu mengelola dinamika ini dengan bijak untuk menjaga stabilitas dan efektivitas pemerintahan. (*)
***
*) Oleh : Abdullah Fakih Hilmi AH, S.AP., Akademisi dan Wirausahawan.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
Pewarta | : Hainor Rahman |
Editor | : Hainorrahman |