https://malang.times.co.id/
Opini

Menjadi Guru di Era Digital

Selasa, 06 Mei 2025 - 11:40
Menjadi Guru di Era Digital Wildan Pradistya Putra, Pendidik di Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) Malang

TIMES MALANG, MALANG – Bill Gates memprediksi profesi guru dan dokter akan hilang 10 tahun lagi seiring dengan perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI). Pernyataan pendiri Microsoft itu disampaikan saat wawancara The Tonight Show pada Februari 2025. Pernyataan itu pun viral dan dikutip oleh berbagai macam media massa baru-baru ini. 

Hal ini tidak mengherankan mengingat Bill Gates disebut-sebut salah satu orang yang paling berpengaruh di dunia dan memprediksi salah satu profesi yang dianggap tertua di dunia dan sulit digantikan teknologi. Yang menjadi pertanyaan, apakah prediksi itu nanti menjadi kenyataan di kemudian hari?

Di Indonesia sendiri guru dianggap profesi yang mulia. Bahkan, Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara pernah mengatakan, "dunia pendidikan tak lepas dari para pengajar alias guru, para pejuang tulus tanpa tanda jasa yang mencerdaskan kehidupan bangsa.” 

Hal ini menunjukkan begitu pentingnya peran guru dan agaknya kurang relevan jika profesi ini diprediksi akan digantikan AI 10 tahun lagi. Sebab, pengajaran karakter dan keteladanan melekat erat dengan seorang guru. 

Menjadi guru di era digital memang tidak mudah. Siswa di era ini dapat mudah mendapatkan informasi dari mana saja. Guru kini tidak hanya berperan sebagai sumber informasi tapi guru juga dituntut mampu mengolaborasikan informasi yang ada. 

Selain itu, tantangan guru di era sekarang jauh lebih berat terutama dalam mendidik karakter dan perilaku siswa. Oleh karena itu, setiap guru harus terus mengembangkan diri. Setidaknya ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk terus berkembangan, sebagai berikut.

Pertama, guru sebagai motivator. Dengan siswa yang semakin pintar memperoleh informasi dari berbagai macam sumber, guru juga harus pintar dalam mengarahkan pembelajaran dalam bentuk diskusi, memecahan masalah.

Bahkan pembelajaran berbasis proyek yang merangsang daya berpikir kritis siswa. Dengan adanya hal tersebut, guru bisa mengambil kesimpulan, mengaitkan dengan kehidupan yang dekat dengan siswa, dan memotivasi mereka.

Kedua, guru yang memiliki minat baca yang tinggi. Seorang guru harus memiliki pengetahuan luas yang mendalam. Hal tersebut tidak hanya dapat di internet. Jika hanya membaca internet biasanya tidak secara menyeluruh. 

Sedangkan buku ada banyak bab yang di dalamnya terdapat topik mendalam. Oleh karena itu, guru harus sering membaca buku dan lebih baik lagi kalau bisa mengoleksi buku dan meminjamkan buku itu ke siswa.

Ketiga, guru harus kreatif dan inovatif. Perkembangan teknologi mengharuskan guru mampu mengembangkan media pembelajaran, metode pembelajara, dan memecahkan masalah. 

Untuk itu, guru harus mampu menguasai IT. Guru harus mampu menjadi arsitek pembelajaran yang mampu mengubah pembelajaran yang membosankan menjadi pembelajaran menarik yang kaya akan tantangan.

Keempat, guru harus terus belajar. Setiap guru harus terus mengembangkan diri. Di Era saat ini banyak seminar, workshop, dan lokakarya yang dapat diikuti oleh guru. Banyak juga guru yang memiliki pendidikan tinggi. 

Yang paling penting dengan guru yang terus belajar adalah dapat menemukan hal baru dan dapat melihat suatu hal dengan sudut pandang berbeda. Hal-hal baru itulah nantinya yang akan dibagikan kepada siswa di ruang-ruang kelas.

Pendidikan abad 21 ini menuntut guru untuk berpikir bagaimana cara mengemas proses belajar yang menarik, kreatif, inovatif dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Karena karakteristik siswa di era digital sudah jauh berubah. 

Guru harus berpikir apa yang bisa dilakukan siswa 10 sampai 15 tahun ke depan. Kontribusi apa yang dapat mereka berikan di masa yang akan datang. Sebab, pada masa itulah siswa yang saat ini kita ajar akan benar-benar terjun di masyarakat dan bermanfaat bagi sesama. Pendidikan merupakan pondasi utama kemajuan sebuah bangsa. Mengubah pendidikan itu dimulai dari guru. (*)

***

*) Oleh : Wildan Pradistya Putra, Pendidik di Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

 

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.