TIMES MALANG, MALANG – Tamu Istimewa Ramadan kini telah bersiap untuk meninggalkan kita. Tidak ada yang mampu menghalanginya agar bertahan lebih lama, dan kita baru menyadarinya atau memang tidak sadar sama sekali kalau ia pergi begitu cepat.

Ramadan Bulan yang suci, yang penuh berkah. Momen yang sangat berharga bagi ummat Islam. Ia akan menjadi momentum untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan memperkuat hubungan sesama.

Sepuluh hari terakhir bulan Ramadan merupakan momen yang dinantikan oleh ummat Islam. Malam-Malam di penghujung bulan suci yang menyimpan banyak kemulian. Terutama dengan hadirnya bulan Lailatul Qadar yaitu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Penting bagi setiap muslim untuk memperkuat ibadah agar tidak menyia-nyiakan kesempatan emas di punghujung bulan Ramadan.

Dalam sebuah Hadist dijelaskan Rasulullah SAW bersungguh-sungguh menghidupan sepuluh Hari terakhir dengan segala kebaikan. Sebagaimana dijelaskan oleh Ummul Mu’mini Aisyah r.a "Rosulullah SAW sangat bersungguh sungguh pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan Beliaudi waktu yang lain" (HR. Muslim).

Semestinya hadis ini bisa menjadi motivasi untuk kita dalam menghidupkan kebaikan di babak final melebihi dari biasanya, bukan membiarkan kesempatan itu terbuang saja.

Amalan-Amalan yang di anjurkan di sepuluh malam terakhir Ramadan:

Pertama, I’tikaf. Mengutip buku 200 Amalan Ringan Berpahala istimewa karya Abdillah F Hasan, amalan yang bisa di kerjakan adalah I’tikaf.

I’tikaf Adalah amalan Sunnah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid untuk beribadah dan mendekat kepada Allah, Rosulullah sangat menekankan pentingnya I’tikaf terutama di 10 terakhir bulan Ramadan.

Kedua, Memperbanyak sholat dan doa. Di 10 terakhir bulan Ramadan, Rasulullah meningkatkan Ibadah malamnya, Beliau menghidupkan malam dengan sholat malam, memperbanyak membaca Al Quran dan berdoa.

Dalam hadist dari Aisyah RA, ia berkata "Apabila telah masuk sepuluh terakhir di bulan Ramadan, Rasulullah SAW menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pingganngnya" (HR. Bukhori dan Muslim).

Ketiga, Mencari Lailatul Qodar. Lailatul Qodar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Olek karena itu, seorang muslin dianjurkan untuk mencari malam 10 terakhir bulan Ramadan. Khususnya pada malam-malam ganjil.

Rosulullah SAW bersabda: "Carilah Lailatu Qodar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan" (HR. Bukhori muslim).

Keempat, Memperbanyak Doa. Pada di akhir bulan Ramadan Rasulullah menganurkan memperbanyak doa.

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul afwa fa’fu anni. Artinya: "Ya Allah, engkau maha pengampun, menyukai ampunan, maka ampunilah aku" (HR. TIrmidzi).

Kelima, Memperbanyak Sedekah. Sedwkah di bulan Ramadan memiliki keutamaan yang sangat besar, terutama di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Bersedekah bisa dilakukan dengan memberi makanan kepada orang  miskin dan menyumbang Harta untuk kepentingan Ummat.

Jangan Sia-siakan Kesempatan Ramadan Ini

Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan bukan sekedar hari hari penutup, melainkan puncak dari seluruh ibadah kita selama sebulan penuh. Jangan biarkan Ramadhan hanya menjadi sekedar rutinitas tahunan. 

Jadikan ia sebagai momentum untuk memperbaiki dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita bisa semua diberikan kesempatan untuk bisa bertemu kembali di Ramadan yang akan datang.

***

*) Oleh : Syifaur Rohania, Mahasiswa Universitas Islam Malang, Fakultas Agama Islam dan Kader PMII Rayon Sunan Bonang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.