https://malang.times.co.id/
Kopi TIMES

Generasi Beta di Era AI dan IoT

Rabu, 15 Januari 2025 - 17:10
Generasi Beta di Era AI dan IoT Abdul Manan, S.H., Praktisi Hukum.

TIMES MALANG, MALANG – Generasi Beta adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan anak-anak yang lahir setelah Generasi Alpha tahun 2010-2024. Generasi Beta merupakan kelahiran tahun 2025-2039 yang mana tumbuh dalam dunia yang sepenuhnya terhubung dan terpengaruh oleh perkembangan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT). 

Jika generasi sebelumnya beradaptasi dengan kemajuan teknologi, Generasi Beta sudah lahir ke dalamnya. Mereka adalah anak-anak yang mengenal dunia melalui layar sentuh, asisten digital, dan perangkat pintar yang ada di sekitar mereka. Kehidupan mereka dipenuhi dengan kemudahan dan tantangan yang dibawa oleh revolusi digital yang pesat ini.

Salah satu karakteristik utama dari Generasi Beta adalah kedekatannya dengan teknologi. Mereka terpapar pada perangkat pintar sejak usia dini, mulai dari smartphone, tablet, hingga mainan yang dapat berinteraksi dengan mereka. Teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan mereka sehari-hari. 

Dalam dunia yang semakin terkoneksi, perangkat yang saling berhubungan melalui IoT seperti kulkas pintar, lampu yang dapat diatur dengan suara, atau jam tangan pintar yang memonitor kesehatan menjadi hal yang biasa bagi mereka. 

Keterhubungan ini menciptakan dunia yang tidak hanya memungkinkan akses informasi secara instan, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik.

Kemajuan teknologi yang membentuk Generasi Beta tidak hanya memengaruhi gaya hidup mereka tetapi juga pola pikir mereka. Paparan terhadap teknologi sejak dini memungkinkan mereka mengembangkan keterampilan digital lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya. 

Mereka terbiasa memanfaatkan internet untuk belajar, bermain, dan berkomunikasi. Generasi Beta dikenal sebagai generasi yang adaptif, kreatif, dan inovatif karena terbiasa menggunakan teknologi untuk mencari solusi.

Di sisi lain, mereka juga dihadapkan pada risiko over-dependency terhadap teknologi. Ketergantungan ini dapat mengurangi kemampuan mereka dalam berinteraksi secara langsung dengan orang lain atau menghadapi tantangan di dunia nyata. 

Oleh karena itu, peran orang tua dan pendidik menjadi sangat penting untuk membimbing anak-anak Generasi Beta agar mampu memanfaatkan teknologi secara bijak dan seimbang.

Di sisi lain, AI dan IoT membawa potensi besar dalam pendidikan Generasi Beta. Sistem pembelajaran berbasis teknologi kini dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu anak. 

Misalnya, melalui aplikasi pembelajaran yang didukung oleh AI, anak-anak dapat belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan mereka, memperdalam pemahaman mereka terhadap materi, dan menerima feedback instan yang memotivasi mereka untuk terus belajar. 

IoT juga memungkinkan terciptanya ruang kelas yang lebih interaktif, di mana perangkat yang terhubung dapat memantau dan membantu dalam proses pembelajaran, seperti alat yang mengukur perhatian siswa atau aplikasi yang menyesuaikan materi dengan kemampuan anak.

Namun, meskipun teknologi memberikan banyak manfaat, kehidupan Generasi Beta juga dihadapkan pada tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah paparan mereka terhadap teknologi yang berlebihan. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar dapat memengaruhi perkembangan sosial dan emosional mereka. 

Mereka mungkin menjadi lebih terisolasi secara sosial, lebih fokus pada dunia maya daripada interaksi langsung dengan teman sebaya atau keluarga. Ini juga dapat mengganggu perkembangan kemampuan mereka untuk berkomunikasi secara tatap muka atau mengelola konflik secara efektif dalam kehidupan nyata.

Selain itu, ketergantungan yang tinggi terhadap teknologi membawa potensi risiko lainnya, seperti kecanduan digital, penyalahgunaan data, dan terjadinya penurunan kemampuan berpikir kritis jika anak-anak terlalu mengandalkan rekomendasi dari algoritma. Hal ini menuntut orang tua dan pendidik untuk lebih waspada dan memberikan bimbingan yang bijak dalam memanfaatkan teknologi. 

Keterampilan hidup yang penting, seperti kemampuan berinteraksi dengan orang lain, menyelesaikan masalah secara kreatif, dan berpikir kritis, tetap harus menjadi prioritas dalam perkembangan Generasi Beta, meskipun mereka sangat terhubung dengan dunia digital.

Di sisi positif, Generasi Beta memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan di masa depan. Mereka tidak hanya memiliki akses lebih luas terhadap informasi, tetapi juga dibesarkan dengan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya keberlanjutan, keadilan sosial, dan inovasi. 

Dengan berbagai alat dan platform yang tersedia di ujung jari mereka, mereka memiliki kesempatan untuk menjadi pencipta, pengembang, dan pemimpin yang mampu mengatasi tantangan global, mulai dari perubahan iklim hingga krisis kesehatan. Dengan kreativitas yang mereka miliki, ditambah dengan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi, Generasi Beta bisa menciptakan solusi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Masa depan dunia akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana Generasi Beta memanfaatkan teknologi dan menghadapinya. Mereka adalah generasi yang akan menjadi penghubung antara dunia fisik dan digital yang semakin kabur batasnya. Mereka akan menghadapi tantangan yang lebih kompleks dan membutuhkan keterampilan baru untuk bisa beradaptasi dan berkembang. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk membimbing mereka agar tetap bijaksana dalam menggunakan teknologi dan memanfaatkan kemajuan ini untuk menciptakan dampak positif, baik dalam kehidupan mereka maupun untuk dunia di sekitar mereka.

Dalam menghadapi dunia yang semakin cepat berubah ini, Generasi Beta akan menjadi pemimpin yang memanfaatkan AI dan IoT dengan cara yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Sebagai pengguna teknologi yang lebih terampil dan adaptif, mereka memiliki peluang untuk merancang masa depan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan penuh inovasi. 

Dunia mungkin telah berubah dengan cepat, namun Generasi Beta, dengan segala tantangan dan peluang yang mereka hadapi, akan menjadi kekuatan yang tidak dapat diabaikan dalam membentuk peradaban masa depan.

***

*) Oleh : Abdul Manan, S.H., Praktisi Hukum.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.