TIMES MALANG, MALANG – Sejarah Arema FC yang tepat hari ini (11/8/2021) merayakan ulang tahunnya ke 34, tidak lepas dari sosok Ovan Tobing. Pria berambut gondrong ini mengisahkan sempat berdiri di dua kaki di awal-awal berdirinya tim Singo Edan.
Sejak lama berkecimpung di sepak bola jauh sebelum Arema FC berdiri pada 11 Agustus 1987, Ovan Tobing adalah pengurus Persema Malang. Klub milik Pemkot Malang yang merupakan anggota perserikatan saat itu. Jabatan Ovan Tobing adalah humas Persema, sebuah jabatan yang sudah pasti menjadi sorotan karena menjadi jembatan antara klub dan suporter serta pihak lain.
Pada masa transisi saat Singo Edan awal-awal berdiri, Ovan Tobing juga masih berstatus sebagai humas Persema. “Sebelum saya memilih Arema, saya dulu itu adalah humasnya Persema. Dalam proses lahirnya Persema, saya juga masih sebagai humas Persema,” ujar Ovan Tobing dalam wawancara bersama TIMES Indonesia.
Bergabungnya Ovan Tobing di Arema FC saat itu jelas memberikan pro kontra, sebab dia dianggap berdiri di dua kaki klub sepak bola, meski Arema FC saat itu masih belum sebesar saat ini karena publik sepak bola Malang lebih akrab dengan Persema.
Dalam pertemuan yang digelar di Kantor PWI kala itu di Jalan Raya Langsep yang juga menghadirkan H. Tom Uripan, Wali Kota Malang di era 1983-1988 saat itu, Ovan Tobing merasa yakin suatu saat nanti Arema FC akan menjadi tim besar. “Saya saat itu bilang, kaki kiri saya ada di Persema, kaki kanan saya ada di Persema. Itu lantas menjadi headline di berita-berita nasional,” tandasnya.
Dalam perkembangan Arema FC, strategi ‘dua kaki’ oleh Ovan Tobing itu ternyata menjadi senjata besar bagi Arema FC untuk menggaet pemain-pemain potensial milik Persema. Sebut saja nama-nama tenar seperti Aji Santoso hingga Maryanto yang sebelumnya juga merupakan pemain binaan Persema. “Karena Malang ini penuh dengan pemain potensial, mereka saat itu juga berkembang di klub-klub yang ikut di kompetisi Persema,” ungkap Ovan Tobing. (*)
Pewarta | : Ovan Setiawan |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |