https://malang.times.co.id/
Pendidikan

Universitas Negeri Malang Kukuhkan Lima Profesor Baru

Kamis, 12 Mei 2022 - 15:37
Universitas Negeri Malang Kukuhkan Lima Profesor Baru Prosesi pengukuhan lima profesor baru Universitas Negeri Malang (UM). (FOTO: YouTube UM)

TIMES MALANG, MALANGUniversitas Negeri Malang (UM) kembali mengukuhkan lima profesor baru di pertengahan tahun 2022 ini. Lima profesor ini secara resmi dikukuhkan pada Kamis (12/5/2022) di Gedung Graha Cakrawala, UM, Kota Malang.

Mereka adalah Prof Dr Cipto Wardoyo, SE MPd, MSi, Ak, CA, Prof Dr Hardika, MPd, Prof Dr Hayuni Retno Widarti, MSi, Prof Dr Maisyaroh, MPd, dan Prof Dr Hari Wahyono, MPd.

Ketua Senat Universitas Negeri Malang Prof Dr H Sukowiyono, SH MHum menyampaikan apresiasi kepada lima guru besar yang dikukuhkan karena telah menambah jumlah profesor di UM.

"Dengan dikukuhkan lima guru besar, UM memiliki tambahan SDM yang secara kapasitas sudah teruji keilmuannya," ungkapnya.

Prosesi-pengukuhan-lima-profesor-baru-Universitas-Negeri-Malang-2.jpg

Ia berharap dengan bertambahnya guru besar Universitas Negeri Malang semakin meningkatkan martabat UM sebagai excellence in learning innovation di kancah nasional dan internasional.

Prof Cipto Wardoyo dalam pidato ilmiahnya membawa materi tentang Profesionalisme dan Profesionalisasi Pendidik di Perguruan Tinggi.

Menurutnya, profesionalisme mengacu pada komitmen anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan secara terus menerus mengembangkan strategi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya.

"Profesionalisme di semua bidang adalah harapan semua. Kerja profesional adalah dia harus memahami profesinya. Kalau dosen, dia mengajar di mata kuliah tertentu. Ini harapan kita semua kalau kita bekerja sesuai profesinya, memahami tugas dan fungsinya, akan menjadi lebih baik," kata pria kelahiran Nganjuk ini.

Kedua, Prof Hardika menyampaikan pidatonya berjudul Model Pembelajaran Fasilitatif untuk Peningkatan Keberdayaan Peserta Belajar.

Pada poin ini, ia menekankan bahwa keberdayaan adalah capaian tertinggi dalam pendidikan luar sekolah. Prof Hardika dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang.

"Sejak awal, filosofi pendidikan luar sekolah selalu menekankan bahwa capaian yang paling hebat dalam pembelajaran adalah keberdayaan (empowerment)," ungkapnya.

Siapa pun yang akan bisa berdaya, mereka lah yang akan survive menghadapi perubahan dunia. Orang berdaya tidak akan menggangu orang lain. Mereka diyakini memiliki kreativitas dan keberanian termasuk memutuskan pilihan.

"Itu adalah karakter orang berdaya. Mereka akan ditopang oleh karakter kreatif, pikiran masa depan, optimisme, dengan tidak minder. Syukur-syukur dapat berkontribusi terhadap lingkungan," jelas pria kelahiran Tulungagung ini.

Ketiga, Prof Hayuni yang memaparkan pidatonya terkait Desain Program Pembelajaran Berbasis Multiple Representation melalui Cognitive Dissonance untuk Mereduksi Miskonsepsi Kimia.

Masalah pelajar dalam memahami kimia cukup kompleks. Mulai dari fenomena kimia bersifat abstrak, kesulitan belajar, ketidakmampuan terhadap transisi representasi, miskonsepsi pada siswa, sehingga menyebabkan konflik disonasi kognitif, dan pengembangan media pembelajaran.

Hal tersebut diyakini akan mempengaruhi motivasi belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik.

"Banyak faktor yang menyebabkan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Internal menyebabkan kesulitan terhadap pemahaman yang kurang, kemampuan matematika yang rendah dan kurangnya motivasi dalam mempelajari kimia," bebernya.

Hayuni dalam paparannya menerangkan bahwa pembelajaran kimia berbasis Multiple Representation dapat menunjang dan meningkatkan pemahaman konseptual siswa sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman konsep secara utuh.

Miskonsepsi pada materi kimia dapat menjangkiti siswa, mahasiswa, sertu guru sehingga dapat menghambat proses penerimaan asimilasi pengetahuan baru.

"Strategi Cognitive Dissonance dapat melatih siswa untuk beradaptasi dengan konsep baru dan meningkatkan motivasi belajar," ujarnya.

Keempat, Prof Maisyaroh dalam pidatonya menyampaikan tentang Pelaksanaan Supervisi Pengajaran dalam Mengoptimalkan Pengembangan Profesional Guru.

Menurut dia, guru adalah ujung tombak terdepan dalam meningkatkan pemahaman peserta didik. Untuk itu, kemampuan guru harus terus ditingkatkan dan dikembangkan.

"Supervisi pengajaran yang dilakukan bisa beragam baik individual, maupun berkelompok, formal maupun informal. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas sekolah. Nah guru yang profesional hendaknya diberi kesempatan untuk melaksanakan supervisi pendidikan," bebernya.

Kelima adalah Prof Hari Wahyono. Pria asal Madiun ini menyajikan pidato bertajuk Pendidikan Ekonomi dan Kesejahteraan dalam Bingkai Ekonomi Pancasila.

"Ini adalah bidang keilmuan yang saya geluti sejak saya menjadi mahasiswa, 45 tahun yang lalu," tegasnya.

Ia memaknai pendidikan ekonomi sebagai upaya sistematis dan terprogram melalui proses belajar untuk menjadikan peserta didik memiliki kemapuan berperilaku ekonomi secara rasional, altruistic, dan bermoral yang dilandasi oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dalam berekonomi.

"Kita punya ekonomi Pancasila. Saya punya pemikiran dengan pendidikan ekonomi masyarakat mampu meraih kesejahteraan dan semua dibingkai dalam ekonomi Pancasila," tuturnya.

Dijelaskan Hari Wahyono, rekomendasi yang dikeluarkan adalah pengembangan sinergi prodi ekonomi dengan prodi lain yang relevan untuk mengembangkan program pendidikan.

Kedua, pengembangan program pembelajaran home economics untuk jenjang awal pendidikan formal. Ketiga, revitalisasi kurikulum pendidikan ekonomi di SMP dan SMA dengan memasukkan topik-topik altroisme, moralitas ekonomi, dan ekonomi Pancasila atau ekonomi kerakyatan.

Keempat, pengembangan kata kuliah ekonomi Pancasila atau ekonomi kerakyatan untuk prodi pendidikan ekonomi.

Itu lah yang disampaikan oleh lima profesor baru yang dikukuhkan oleh Universitas Negeri Malang (UM). (*)

Pewarta : Mohammad Naufal Ardiansyah
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.