TIMES MALANG, MALANG – Sebanyak 380 mahasiswa menghadiri kuliah tamu yang diadakan pada Selasa, 3 Desember 2024, di Aula Sasana Giri Sabha Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang). Acara ini menghadirkan dua narasumber dari dunia peternakan, yaitu Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari dan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
Dengan tema “Dukungan Sektor Peternakan dalam Pencapaian Swasembada Daging, Susu, dan Telur Nasional,” kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat wawasan mahasiswa tentang kontribusi sektor peternakan dalam mewujudkan kemandirian pangan.
Upaya Kemandirian Pangan Nasional
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya langkah nyata untuk mencapai swasembada pangan sesuai arahan Presiden. “Presiden berulang kali menekankan bahwa kita harus mampu swasembada pangan, dengan waktu sesingkat-singkatnya dan itu adalah tujuan bersama kita”, ujar Amran.
Mentan dalam berbagai kesempatan, terus menekankan pentingnya peningkatan jumlah peternak lokal untuk mengurangi ketergantungan pada impor daging dan susu beku yang nilainya mencapai Rp 37 triliun per tahun. Dengan populasi penduduk Indonesia yang mencapai 278 juta jiwa, Mentan berharap sektor peternakan dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal secara mandiri. Ia berharap petani dan peternak Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal, agar dapat menikmati manfaat yang lebih besar, khususnya pada aspek ekonomi.
Sejalan dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP)an Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan upaya meningkatkan produktivitas peternakan sapi sangat relevan dengan program pemerintah dalam mewujudkan swasembada daging.
Pemanfaatan Teknologi Peternakan Modern
Dalam sesi kuliah tamu, Kepala BBIB Singosari, Akbar memaparkan materi bertajuk “Peran BBIB Singosari dalam Mendukung Swasembada Daging dan Susu Nasional”. Ia menjelaskan berbagai inovasi yang telah dikembangkan, seperti teknologi semen beku sexing yang memungkinkan seleksi jenis kelamin anak sapi.
“Teknologi ini berdampak signifikan pada peningkatan produktivitas dan kualitas hasil ternak,” ungkapnya.
Selain itu, BBIB Singosari juga terus melakukan pemetaan genetik untuk mendukung pengembangan ternak berkualitas tinggi.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani menekankan pentingnya adaptasi di tengah berbagai tantangan global yang memengaruhi sektor peternakan. “Sikap adaptif terhadap perubahan sangat diperlukan agar kita mampu meningkatkan produktivitas peternakan secara berkelanjutan,” katanya.
Peran Generasi Muda dalam Swasembada Pangan
Kuliah tamu ini menjadi ajang penting bagi mahasiswa, terutama mereka yang mendalami bidang peternakan dan agribisnis. Melalui kuliah tamu ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami peran teknologi dan adaptasi dalam menghadapi tantangan di sektor peternakan.
Selain itu, acara ini juga membuka wawasan peserta tentang peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mencapai swasembada daging, susu, dan telur. Generasi muda diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional di masa depan.
Dalam sambutannya, Wakil Direktur Polbangtan Malang Novita Dewi Kristanti menegaskan pentingnya kontribusi institusi pendidikan vokasi dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidangnya.
“Cita-cita kita bersama adalah mewujudkan swasembada pangan melalui peningkatan SDM dan hilirisasi produk. Kami berharap mahasiswa dapat menyimak dan mengambil manfaat dari kuliah tamu ini untuk mendukung visi besar bangsa,” ungkapnya. (*)
Pewarta | : Ferry Agusta Satrio |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |