TIMES MALANG, MALANG – Suasana penyambutan mahasiswa baru (maba) Universitas Negeri Malang (UM) selalu memberi warna berbeda setiap tahun. Khususnya di Fakultas Sastra.

Saat ribuan maba dari 10 fakultas menuju Stadion Cakrawala untuk mengikuti rangkaian PKKMB tingkat universitas, barisan Fakultas Sastra mencuri perhatian dengan kostum-kostum nyentrik ala karnaval.

Dari depan masjid kampus hingga stadion, panitia PKKMB Fakultas Sastra – yang terdiri dari BEM, Ormawa, dan mahasiswa – tampil dengan gaya bebas.

Ada yang ber-cosplay jadi vampir, tukang parkir, siswa SMA, bahkan datang dengan piyama. Tidak sedikit juga yang membawa atribut unik, termasuk foto pahlawan nasional, sekaligus untuk memeriahkan HUT ke-80 RI.

“Pengantaran seperti ini memang sudah jadi ciri khas kami. Setiap tahun selalu ada sesuatu yang berbeda,” kata Hikam, Ketua Umum BEM Fakultas Sastra.

Kostum nyentrik ini bukan sekadar hiburan. Menurut Qhoirun Nisa, Ketua Pelaksana PKKMB Fakultas Sastra, panitia memang diberi kebebasan berekspresi.

“Temanya bebas tapi tetap pantas. Boleh nyeleneh, boleh kreatif, asal tidak terbuka atau berlebihan,” ujar mahasiswi yang hari itu tampil dengan kostum penyihir.

Kreativitas panitia langsung jadi sorotan. Tidak hanya maba yang tampak gembira disambut dengan cara tak biasa, beberapa dosen dan tenaga kependidikan bahkan ikut berfoto bersama.

“Keren sih, nggak nyangka ada yang pakai piyama juga,” komentar salah satu maba sambil tertawa.

Tradisi unik ini sudah menjadi warna khas Fakultas Sastra UM setiap kali menyambut maba. Selain mencairkan suasana, cara ini juga menjadi pengingat bahwa dunia kampus adalah ruang kebebasan berekspresi sekaligus wadah kreativitas tanpa batas. (*)