TIMES MALANG, MALANG – Puluhan mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab (BSA) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) berhasil membuat ratusan karya berupa buku cerita bergambar yang menggunakan Bahasa Arab.
Ratusan karya ini bisa tercipta berkat BSA serius dalam mengimplementasikan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE).
OBE merupakan pendekatan sistem pendidikan yang berfokus pada pencapaian pembelajaran, di mana pendidikan tidak hanya menitikberatkan pada penyelesaian materi, tetapi juga hasil atau outcome dari pembelajaran.
Kurikulum ini dirancang untuk mendukung proses pembelajaran yang inovatif, efektif, dan interaktif, dengan tujuan mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan global.
Salah satu implementasi konkret terlihat dalam mata kuliah al-Kitabah al-Ibdaiyah, yang tidak hanya memberikan pemahaman teori dan konsep penulisan kreatif tetapi juga menuntut mahasiswa untuk menghasilkan karya nyata berupa cerita bergambar.
Cerita-cerita ini ditulis dalam dua bahasa, yaitu Arab dan Indonesia, sehingga menambah dimensi multibahasa pada hasil karya mereka.
Mata kuliah yang diampu oleh Dr. M. Faisol ini berhasil mencetak ratusan karya kreatif yang diproduksi langsung oleh para mahasiswa. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa tidak hanya mendapatkan wawasan tentang teori menulis, tetapi juga pelatihan langsung untuk menghasilkan produk yang relevan dengan dunia industri kreatif.
Salah satu mahasiswa, Subarkah, mengungkapkan bahwa mata kuliah ini sangat menginspirasi dirinya untuk berkarya. “Produk akhirnya adalah cerita bergambar yang dihasilkan oleh semua mahasiswa. Mata kuliah ini benar-benar membuka wawasan kami tentang bagaimana kreativitas dapat dimanfaatkan dalam industri kreatif,” ungkapnya.
Sementara itu, Nabil yang juga mengikuti matakuliah ini, menambahkan bahwa pengalaman ini memberikan pandangan baru tentang peluang karir di sektor kreatif. “Belajar di BSA tidak saja berkutat pada teori-teori sastra atau linguistik, tetapi pengalaman menulis cerita bergambar ini mengantarkan pada peluang di dunia industri kreatif,” tegasnya.
Penerapan kurikulum OBE dalam mata kuliah ini juga menunjukkan bagaimana pembelajaran di Fakultas Humaniora diarahkan untuk mendukung keterampilan abad ke-21, termasuk kreativitas, kolaborasi, dan kemampuan berpikir kritis.
Ketua Program Studi BSA, Dr. Abdul Basid, M.Pd., berharap langkah-langkah inovatif seperti ini dapat terus diimplementasikan pada mata kuliah lainnya untuk mendorong mahasiswa menghasilkan karya-karya baru.
“Keberhasilan mata kuliah al-Kitabah al-Ibdaiyah diharapkan menjadi inspirasi bagi pengampu matakuliah lainnya dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada hasil," kata dia. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |