TIMES MALANG, MALANG – Transformasi digital telah membuka berbagai peluang baru di dunia kerja dan kewirausahaan, namun keterlibatan perempuan dalam profesi digital masih tergolong cukup minim.
Hal ini yang melatarbelakangi BINUS Malang bersama Ngalup Collaborative menggelar diskusi bertajuk ‘Policy Roundtable on Advancing Women’s Employability Through Entrepreneurship’.
Associate Professor in Management, Muhammad Ariono Margiono mengatakan, terdapat beberapa tantangan perempuan di dunia digital.
"Hal ini tak lepas dari berbagai hambatan yang kompleks. Mulai dari norma sosial dan kultural yang membatasi peran mereka, hingga kesenjangan antara keterampilan dan pengetahuan digital yang dimiliki," ujar Ariono, Jumat (6/12/2024).
Selain itu, batasan ekonomi dan ketidaksetaraan struktural dalam ekosistem online membuat perempuan tidak bisa bersaing dalam peluang digital. Di sisi lain, sumber daya dalam transformasi digital justru lebih banyak laki-laki.
"Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan lingkungan digital yang inklusif dan mendukung perempuan dalam mengatasi hambatan ini. Sehingga tercipta ekosistem yang bisa memberdayakan mereka juga," ungkapnya
Disisi lain, CEO Ngalup.co, Andina Paramitha menjelaskan, profesi digital bukanlah hal yang mustahil bagi perempuan. Utamanya, yang mau beradaptasi dan upgrading skill yang dimiliki.
"Di perusahaan kami, 60 persen dari tenaga kerja adalah perempuan yang bekerja di bidang teknologi. Era transformasi digital membuka peluang besar bagi perempuan untuk berdaya dan berkarya, baik sebagai pekerja maupun pengusaha," katanya.
Andien menambahkan, dalam melakukan adaptasi dan meningkatkan keterampilan, kekuatan perempuan terletak pada “The Twins Pillars’, yakni hospitality dan integrity, yang menjadi fondasi utama kesuksesan mereka.
"Hospitality menjadi kunci untuk membangun hubungan yang baik dalam kerja sama dan bisnis. Dengan mengelola emosi, menjalin komunikasi dan menciptakan rasa dihargai serta dimanusiakan, perempuan mampu menjahit koneksi yang solid dengan rekan bisnis, " jelasnya.
Ia menuturkan, pemberdayaan perempuan sangat penting dilakukan. Sebab, perempuan juga bisa membawa perubahan, memberikan dampak nyata bagi lingkungan sosial dan ekonomi. Dengan kombinasi hospitality dan integrity, perempuan tidak hanya mampu menghadapi tantangan, tetapi juga menciptakan nilai yang berkelanjutan di tengah perubahan zaman.
"Perempuan memiliki kekuatan untuk membawa perubahan besar. Dengan hospitality yang membangun hubungan hangat dan integrity yang menjaga kepercayaan, mereka mampu menjadi agen perubahan yang memberikan dampak nyata, baik di dunia kerja maupun di wirausaha," ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |