TIMES MALANG, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) akan mengembangkan 5G private dan Gigabit Passive Optical Network (GPON) Laboratory.

Hal ini diawali dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Unisma dengan Nusantara Cultural Center (NCC) dan Raisecom, di Gedung Rektorat Lantai 2 Unisma, Rabu (15/3/2023). 

Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi menjelaskan, penandatangan MoU ini merupakan suatu terobosan untuk kemajuan teknologi informasi yang ada di Unisma.

Menurutnya, hal ini akan menjadikan Unisma berada satu langkah lebih maju dibanding kampus lain, dalam bentuk jaringan 5G private dan GPON laboratory.

“Kami sudah melakukan suatu lompatan dari 4G, sudah bergeser ke 5G. Kita menjadi garda terdepan terhadap berbagai perubahan yang ada di dunia bukan sekedar di Indonesia. Dengan pengembangan ini berarti kita kan sudah menang satu langkah. Yang lain belum memiliki kemampuan 5G, Unisma sudah mendahului dan kita kerja sama dengan NCC maupun Raisecom,” ucap Maskuri.

Tindak lanjut terdekat atas penandatanganan MoU ini, Unisma bakal menggelar pelatihan untuk para operator, yang diikuti oleh Pusat Pengelolaan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (P3TIK) Unisma selama dua hari. 

Di tempat yang sama, Dewan Pembina NCC, Imam Pituduh mengatakan, dengan penandatanganan MoU ini, Unisma menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia dalam pengembangan 5G Private dan GPON Laboratory.

Imam menuturkan, pihaknya memutuskan berkerjasama dengan Unisma lantaran menurutnya Unisma merupakan kampus swasta yang besar. Ditambah lagi, Unisma merupakan kampus afiliasi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai kampus yang terbaik.

"Kami akan bangun laboratorium disini. Kita lakukan pelatihan riset dan juga untuk nanti kita siapkan sumber daya agar mampu menservis berbagai kebutuhan teknologi," kata Imam.

Kedepan, Unisma akan menjadi pusat pelatihan dan pusat pembelajaran mereka yang ingin melakukan sertifikasi servis GPON dan 5G Private.

"Dari berbagai program tersebut akan menghasilkan turunan terobosan yang lain seperti smart city, telemedicine, smart campus, Artificial Intelligence, pengajaran dengan hologram. Bahkan nanti untuk kedokteran bisa saja operasi melalui jaringan, namun dengan jaringan yang kuat seperti 5G," paparnya.

Country Director Raisecom, Ir Nurtjahja Wibawa menambahkan, kerja sama ini akan menjadi jembatan antara industri dan akademisi berkontribusi searah dengan program yang dimiliki presiden RI. Yakni untuk memberantas kemiskinan dan memperluas jaringan komunikasi yang kuat. 

"Sampai semua titik terluar di Indonesia bisa terkoneksi internet di daerah terluar. Kami sebagai platform ingin ada penelitian lagi di bidang pertanian utamanya  pertanian berbasis IT," kata dia. (*)