https://malang.times.co.id/
Pendidikan

Dirjen Kemenbud Apresiasi Lesbumi Kota Malang Bangkitkan Kembali Topeng Menak

Minggu, 10 Agustus 2025 - 12:48
Dirjen Kemenbud Apresiasi Lesbumi Kota Malang Bangkitkan Kembali Topeng Menak Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kemenbud, Restu Gunawan saat mendapat cindera mata Topeng Menak dalam acara Burak Bawana Menak di Pesantren Budaya Karanggenting, Sabtu (9/8/2025). (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG – Upaya Lesbumi Kota Malang dalam membangkitkan kembali kesenian Topeng Menak dalam acara Burak Bawana Menak mendapat apresiasi dari banyak pihak.

Salah satunya datang dari Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), Restu Gunawan.

Dalam acara yang berlangsung Pesantren Budaya Karanggenting, Kota Malang, Sabtu malam (9/8/2025)  Restu menyebut bahwa apa yang dilakukan oleh Lesbumi Kota Malang ini sejalan dengan upaya Kementrian dalam melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia.

"Saya mengapresiasi Lesbumi Kota Malang yang sudah menginisiasi membangkitkan kembali Topeng Menak ini. Dan tentu ini sejalan dengan program kami di Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia," ujar Restu.

Restu menyebut, sejak terbentuknya Kementerian Kebudayaan yang berdiri sendiri atas inisiatif Presiden Prabowo Subianto, program pelestarian budaya akan semakin mudah dikelola dan dikolaborasikan dengan komunitas.

Ia menyoroti bahwa Topeng Menak disebut sudah sekitar 50 tahun tidak pernah ditampilkan. Menurutnya, langkah Lesbumi menjadi bukti pentingnya peran komunitas budaya dalam menjalankan amanat Pasal 32 UUD 1945 yang mewajibkan negara memajukan kebudayaan nasional.

Restu juga menekankan perlunya perubahan paradigma terhadap kebudayaan, dari yang semula dianggap sebagai biaya menjadi investasi yang memiliki dampak ekonomi.

"Kebudayaan itu dianggap sebagai cost, sebagai biaya. Bukan sebagai investasi. Kalau kita melihat kebudayaan itu sebagai investasi, mestinya harus banyak investasi di situ," jelasnya.

Dia mencontohkan, sebuah festival budaya seharusnya dinilai dari besarnya dampak ekonomi terhadap UMKM, seniman, dan pelaku budaya yang terlibat.

"Melihatnya jangan berapa tanggapannya, tapi berapa ekonomi yang terdampak dari itu," ujarnya.

Restu mengajak Lesbumi memperkuat kolaborasi untuk menggali potensi budaya dari tingkat desa hingga dusun. Hasil pendataan ini diharapkan menjadi dasar pengusulan Topeng Menak sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional, sebagaimana Wayang Menak yang sudah diakui sebelumnya.

"Mudah-mudahan, dengan bantuan Balai Pelestarian Kebudayaan, Topeng Menak bisa diusulkan sebagai warisan budaya tak benda nasional supaya menjadi tanggung jawab kita bersama," harapnya.

Menurut Restu, Indonesia adalah negara mega diversity di bidang kebudayaan, bahkan UNESCO menyebutnya sebagai super power. Dengan kekayaan yang luar biasa, ia mengajak semua pihak memanfaatkan potensi ini untuk kepentingan diplomasi dan kemajuan ekonomi bangsa.

"Mudah-mudahan hari ini bisa menjadi tonggak kita bersama-sama untuk memajukan kebudayaan, khususnya di Kota Malang, Jawa Timur, dan Indonesia pada umumnya," pungkasnya. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.