TIMES MALANG, MALANG – Inovasi muncul dari berbagai latar belakang, termasuk dari balik stetoskop. Dokter Novita Qurrota A'ini, seorang dokter berhijab asal Malang, sukses memadukan profesi medis dengan dunia fashion dan pengembangan diri melalui pembentukan Komunitas Dokter Hijab Cantik (DHC).
Diketahui aktivitas komunitas Dokter Hijab Cantik ini didukung penuh oleh tim inti, yaitu:
1. Koordinator Wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat, dr. Siti Sahara.
2. Wakil Leader Divisi Doctorpreneur, dr. Qonita Wachidah.
3. Wakil Leader Divisi Kreatif, dr. Nurul Fathimah.
Dalam hal ini Dokter Vita, panggilan akrab lulusan Profesi Kedokteran Universitas Brawijaya ini, melihat ketiadaan wadah bagi para dokter dan mahasiswi kedokteran berhijab di Indonesia.
Lebih lanjut dirinya merasa perlu ada ruang untuk mendiskusikan isu-isu krusial di dunia kedokteran, seperti kesehatan mental, bullying, hingga masalah ekonomi, dan memberdayakan anggotanya sesuai minat dan bakat.
"Gagasan ini diwujudkan dalam slogan DHC yaitu Brain, Beauty, Behavior, Brave, dan Believe yang menekankan keseimbangan antara kecerdasan, penampilan, dan etika yang baik," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, pada Senin (1/12/2025).
Dalam wawancara eksklusif, DHC ini disampaikan Dokter Vita saat menghadiri acara peluncuran toko fashion Kamisha milik Kayla Alex Tas'an Wartono di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Acara ini menjadi simbol perpaduan antara dunia profesional medis dan fashion yang dikampanyekan oleh komunitas ini. Antusiasme terhadap DHC terbilang luar biasa, meski baru berdiri.
"Ratusan anggota, mulai dari dokter spesialis, dokter umum, hingga mahasiswi kedokteran, telah bergabung dari berbagai daerah di tanah air, bahkan menjangkau Malaysia dan Mesir," ungkapnya.
Untuk itu lebih jauh dalam upaya memaksimalkan potensi anggotanya, komunitas ini dibagi menjadi sembilan divisi yang berfokus pada berbagai kemampuan, seperti yang terlihat pada pamflet resmi mereka.
Divisi-divisi tersebut mencakup Influencer (aktif public speaker), Ilmiah (meneliti dan menulis), Kreatif (membuat ide dan acara), Motivator (fokus kesehatan mental), Doctorpreneur (jiwa bisnis dan inovatif), Sosial (aktif di bidang sosial), Sport (olahraga dan hidup sehat), Religi (aktif berdakwah), dan Internasional (bidang hubungan internasional).
"Setiap divisi bertanggung jawab merancang proyek berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat. Komunitas ini juga telah menerbitkan buku Dokter Hijab Cantik yang memuat kisah sukses anggota yang menerapkan nilai DHC," tambahnya.
Langkah awal yang dilakukan adalah mengadakan gathering dan peluncuran buku, yang dihadiri tokoh inspiratif seperti Ibu Arumi Bachsin, Ketua Penggerak PKK Jawa Timur.
Seperti yang terlihat dalam foto anggota komunitas sedang berada di toko Kamisha, sinergi antara fashion dan profesionalisme menjadi nilai jual utama.
"Kami berharap DHC terus berkembang dan dikenal di kancah internasional. Ia mengajak seluruh dokter dan mahasiswi berhijab untuk bergabung, meningkatkan solidaritas, produktivitas, dan kreativitas, sebagai bekal untuk menjadi profesional multitalenta yang tangguh di era globalisasi," tukasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Komunitas Dokter Hijab Cantik Perkuat Branding dan Fashion, Lahirkan Sembilan Divisi
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Ronny Wicaksono |