TIMES MALANG, MALANG – Di balik rimbunnya pepohonan dan udara pegunungan yang segar, Lembah Tumpang Resort menghadirkan pengalaman berjalan di antara replika candi-candi peninggalan Majapahit dan Singosari.
Destinasi seluas 20 hektare ini dibangun sejak 2014 oleh Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito, mantan Rektor Universitas Brawijaya. Dari lahan rawa, lokasi ini kemudian disulap menjadi kawasan wisata berkonsep sejarah.
Berlokasi di Desa Slamet, Kecamatan Tumpang, kawasan ini berada sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Malang atau sekitar 30 menit perjalanan menuju jalur wisata Gunung Bromo. Aksesnya tergolong mudah sehingga cocok menjadi lokasi singgah sebelum naik ke kawasan pegunungan.

Lembah Tumpang memadukan lanskap alam yang sejuk dengan ragam bangunan bersejarah tiruan, mulai dari Candi Borobudur mini, Candi Sewu, hingga Candi Gito. Lembah Tumpang juga dikenal sebagai kawasan dengan pesona air yang melimpah.
Seluruh kolamnya dialiri langsung oleh sumber mata air pegunungan, membuat airnya terasa dingin, jernih, dan menyegarkan.Pengunjung juga bisa menikmati empat kolam air pegunungan alami: Maheswara, Aurelia, Aryadita, serta The Hidden Paradise Pools yang menjadi favorit untuk berfoto.

Selain itu, tersedia fasilitas rekreasi keluarga seperti flying fox, perahu kolam, camping ground, gazebo, dan spot foto tematik hingga penginapan villa dan cottage juga tersedia.
Dengan kombinasi konsep sejarah dan suasana alam pegunungan, Lembah Tumpang menjadi salah satu destinasi yang kian diminati wisatawan, terutama di masa liburan akhir tahun. (*)
| Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |