TIMES MALANG, MALANG – Dewan Eksekutif Nasional WIZSTREN, Gus Robert Edy Sudarwan, bersama Tim Satuan Tugas Penanganan Bencana Yayasan WIZSTREN (Wakaf, Infak, Zakat, dan Sedekah Pesantren) menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana di wilayah Aceh dan Sumatera.
Dalam aksi kemanusiaan tersebut, WIZSTREN berkolaborasi dengan WIZSTREN wilayah Sumatera Utara dengan menyisir daerah terdampak dan menjadikan pesantren serta masjid sebagai pusat utama penanganan dan pemulihan pascabencana.
Pesantren difungsikan sebagai pusat operasi kemanusiaan yang meliputi pendirian dapur umum, gudang logistik pangan, distribusi bantuan ke wilayah sulit dijangkau, layanan trauma healing, hingga kegiatan pemulihan lingkungan.
Pada hari pertama, tim WIZSTREN mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam di Ujungbatu, Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah. Di lokasi tersebut, para relawan telah lebih dahulu bergerak selama sepekan untuk membantu masyarakat melalui dapur umum serta kegiatan pembersihan tempat ibadah dan lingkungan pesantren.
Pada hari kedua, tim melanjutkan misi ke Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah 2 di Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah. Di lokasi ini, WIZSTREN mempersiapkan dapur umum untuk sekitar 300 kepala keluarga dengan target pendistribusian 1.200 paket makan siang bagi warga Huta Nabolon, Kecamatan Tukka.
Ketua Satgas Penanggulangan Bencana WIZSTREN, Abdurrahman Wahid, menegaskan pesantren dan masjid memiliki peran strategis dalam situasi krisis.
“Semangat untuk bangkit dan pulih dimulai dari pesantren dan masjid. Kita berharap tanah ini segera pulih, roda ekonomi kembali berputar, aktivitas sosial kembali bernapas, dan tawa pelan-pelan menggantikan tangis. Namun kebangkitan tak pernah lahir sendirian. Ia membutuhkan kebersamaan—peran aktif mereka yang tertimpa musibah, bergandengan dengan saudara-saudaranya, menjadi satu tubuh dalam ikhtiar panjang rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujarnya.
WIZSTREN menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh donatur serta relawan yang telah mendukung upaya kemanusiaan tersebut. Dukungan kolektif masyarakat diharapkan mampu mempercepat pemulihan wilayah terdampak agar masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan secara bermartabat.(*)
| Pewarta | : Hainor Rahman |
| Editor | : Imadudin Muhammad |