https://malang.times.co.id/
Berita

Jari Sakti Abakura, dari Keresahan menjadi Peluang Bisnis Persewaan Kostum Karnaval

Kamis, 05 September 2024 - 22:14
Jari Sakti Abakura, dari Keresahan menjadi Peluang Bisnis Persewaan Kostum Karnaval Ivan Fauzi, salah satu anggota Jari Sakti Abakura yang sedang melakukan perawatan kostum karnaval. Malang (FOTO: Abbel Glory Firnandiz/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Budaya karnaval sudah melekat dengan masyarakat Indonesia, apalagi pada saat bulan Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Karnaval identik dengan menampilkan kostum-kostum yang merepresentasikan cerita perjuangan para pahlawan, adat istiadat, budaya, dan hasil bumi dari berbagai daerah Indonesia.

Akan tetapi, di beberapa daerah Kabupaten Malang, budaya memakai kostum saat karnaval sudah mulai luntur, tergantikan dengan hanya memakai pakaian seadanya seperti kaos dan menari-nari santai mengikuti irama musik.

Keresahan itulah yang mendasari sekelompok pemuda dari Rukun Warga (RW) 14, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang untuk melestarikan kembali tradisi karnaval dengan mengenakan kostum-kostum khas karnaval.

kostum-karnaval-2.jpgKostum Samurai oleh Jari Sakti Abakura. Malang. (FOTO: Jari Sakti Abakura for TIMES Indonesia)

Ivan Fauzi, salah satu penggerak dari para pemuda tersebut, menginginkan karnaval tetap memiliki makna sebagai bentuk menghargai jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan bangsa Indonesia. 

“Saya lihat karnaval saat ini, kebanyakan orang-orang hanya menari-nari saja dan pakaian yang dipakai juga biasa, jadi bersama-sama dengan pemuda RW ini, kita ingin merubah itu” ujar Ivan, Selasa (4/9/2024).

Dengan keinginan tersebut pada September 2023 kelompok pemuda ini, mendirikan komunitas bernama “Jari Sakti Abakura” yang dijadikan wadah untuk berkreasi dan menuangkan ide-ide mereka menjadi kostum-kostum karnaval.

Nama “Jari Sakti Abakura” mempunyai arti, punya banyak bakat tapi kekurangan biaya. Sesuai dengan makna namanya, komunitas ini memiliki biaya yang minim dalam hal produksi. Mereka mengumpulkan biaya produksi kostum melalui penjualan barang bekas dan iuran bulanan secara rutin. Penjualan barang bekas dilakukan sebulan dua kali, sedangkan untuk iuran dilaksanakan sebulan sekali.

Meskipun mempunyai biaya produksi yang kecil, hasil kostum yang mereka ciptakan tidak kalah bersaing dengan usaha penyewaan kostum lainnya.

Pada tahun pertama, Jari Sakti Abakura mengusung kostum dengan tema samurai jepang yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Untuk proses pembuatan 1 kostum, mulai dari pemotongan bahan, mengelem, pengecatan, dan lain-lain, mereka membutuhkan waktu sekitar 1 minggu.

Saat ini Jari Sakti Abakura telah memproduksi lebih dari 40 kostum. Kostum ini, mereka gunakan untuk memeriahkan karnaval Desa Sitiarjo pada 20 Agustus 2024 kemarin. Selain menampilkan kostum pada karnaval tersebut, mereka juga menciptakan koreografi yang bercerita tentang salah satu samurai yang memihak bangsa Indonesia dari penjajahan.

Setelah karnaval Desa Sitiarjo usai, kelompok pemuda RW 14 Desa Sitiarjo melihat adanya peluang usaha bisnis atas karya yang telah mereka buat. Mereka mulai membuka penyewaan kostum karnaval untuk desa-desa di sekitar wilayah Malang.

kostum-karnaval-3.jpgJari Sakti Abakura mengikuti Karnaval di Desa Sitiarjo, Kec. Sumbermanjing Wetan, Kab. Malang, Malang. (FOTO: Jari Sakti Abakura for TIMES Indonesia)

Kostum yang mereka tawarkan tersedia berbagai ukuran mulai anak-anak hingga dewasa dengan kisaran harga mulai dari Rp 100.000 - Rp 500.000. Namun, harga tersebut masih menyesuaikan, tergantung dengan seberapa banyak kostum yang disewa oleh penyewa.

Untuk pemasaran penyewaan kostum Jari Sakti Abakura, kelompok pemuda RW 14 Desa Sitiarjo berfokus melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok. Saat ini, mereka sudah berhasil mendapatkan 2 desa penyewa yaitu dari salah satu dusun Desa Tegalrejo dan Desa Tawang Rejeni, Kabupaten Malang. 

Dengan semangat dan kreativitas yang tetap hidup, Jari Sakti Abakura akan terus membuat dan mengembangkan kostum yang bervariasi. Kedepannya mereka berencana mengangkat tema tentang hewan mitologi dan berinovasi menggunakan lampu led pada kostum yang mereka buat.

“Kalau tema selanjutnya kita mau memakai tema hewan mitologi atau tentang sejarah-sejarah perjuangan dan kami ingin terus memperluas jangkauan pasar Jari Sakti Abakura”, ujar Juli Nanzy Maripat, anggota komunitas Jari Sakti Abakura. (*)

Pewarta : Abbel Glory Firnandiz (MG-263)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.