TIMES MALANG, MALANG – Dampak Preston Festival yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Malang (Pemkot Malang) memang memiliki dampak yang cukup hebat. Salah satunya berdampak kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Kegiatan yang berlangsung pada Minggu (22/1/2023) lalu, memang cukup sukses dan meriah. Setidaknya ribuan orang datang ke Stadion Gajayana untuk menikmati suguhan entertaintment dan UMKM.

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sya menyebutkan bahwa dari 50 UMKM yang ada, total omzet yang berhasil didapatkan sekitar Rp200 juta dalam sehari kegiatan tersebut.

"Itu ada Kriya, Kuliner dan hasil Seni. Perputaran uang terjadi tembus sekitar Rp200 juta. Itu sepertinya gak sampai sehari, hanya saat kegiatan itu saja," ujar Eko, Selasa (24/1/2023).

Ia menyebutkan, dengan inisiasi kolaborasi antara UMKM dan Entertaint memang berhasil nyata dapat menarik minat beli masyarakat.

Eko menyampaikan, ia ingin bagaimana UMKM ini dapat dikenal secara offline terlebih dahulu sebelum diperluas ke pasar online.

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sya. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

"Kita rangkul dari pengusaha kita kolaborasikan dengan UMKM untuk mengangkat UMKM itu sendiri. Buktinya kemarin berhasil," ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan tersebut, Eko mengaku mendapat respon cukup positif dari para UMKM yang ada. Mereka ingin kegiatan tersebut bisa berlangsung secara rutin dengan menggandeng entertaint dalam gebyar UMKM.

"Teman-teman dari UMKM per kecamatan kemarin senang. Mereka ingin kegitan ini bisa berlangsung lagi secara rutin dan pasti kita wujudkan itu," tegasnya.

Disisi lain, kini Diskopindag Kota Malang telah merangkul setidaknya 80 ribu UMKM se Kota Malang. Upaya yang kini dilakukan, yakni melalui program Sahabat UMKM dan pendampingan UMKM.

"Kita masih mengkurasi 19.870 UMKM, itu yang sudah dapat pendampingan dan NIP. Sisanya kita kejar. Lalu melalui sahabat UMKM, kita bisa turun hingga ke yang paling bawah di RT RW," tandasnya. (*)