TIMES MALANG, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah menunggu data pertumbuhan ekonomi (pertumbuhan GDP) Indonesia untuk FY2024 dan 4Q2024. Rencananya, pada siang hari ini (5/2/2025), BPS akan mengumumkan angka pertumbuhan tersebut.
“Data konsensus yang kami pantau dari Tradingeconomics.com memperkirakan, bahwa ekonomi Indonesia untuk Kuartal IV (4Q2024) masih akan tumbuh sebesar 0,56 persen, sehingga untuk FY2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sebesar 4,98 persen,” ujar Satrio Utomo, praktisi pasar modal Komunitas Trader Saham Rencana Trading, Rabu (5/2/2025).
Menurutnya, sentimen positif bisa saja muncul jika pertumbuhan ekonomi bisa di atas angka konsensus tersebut.
Dari pengumuman kinerja emiten, BMRI mencatatkan pertumbuhan bottom line yang sesuai dengan ekspektasi. Untuk FY2024, BMRI hanya mampu membukukan EPS sebesar Rp 597,83.
Angka ini tipis di bawah ekspektasi konsensus Finance Yahoo yang memperkirakan untuk FY2024 BMRI bakal membukukan EPS sebesar Rp 602.
Di sisi lain, tekanan sentimen negatif dari perang dagang sebenarnya sedikit berkurang setelah semalam Presiden Trump menyebutkan bahwa langkah balasan China tergolong 'fine', atau mungkin terjemahannya adalah 'bisa dimengerti'.
Indeks Dow Jones Industrial (DJI) semalam naik tipis 0,3 persen, sedangkan nilai tukar Rupiah terhadap USD pagi hari ini terlihat menguat tipis, Rp 15 atau sekitar 0,09 persen.
Sentimen perang dagang telah membuat IHSG bergerak dalam trend turun jangka pendek dalam seminggu terakhir.
IHSG pada hari ini diperkirakan masih akan bergerak bervariasi pada kisaran lebar 7035-7125. Hanya penutupan diatas resisten 7.125 yang akan mengakhiri trend turun jangka pendek yang sedang berlangsung. (*)
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |