TIMES MALANG, MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengecek langsung pemeriksaan hewan kurban ke sejumlah peternak, Selasa (3/6/2025). Pemeriksaan yang di lakukan di peternakan kawasan Sawojajar, Kota Malang ini dilakukan menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 2025.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meninjau langsung lapak penjualan hewan kurban untuk memastikan kondisi kesehatan ternak yang akan disembelih.
Dalam kunjungannya ke sejumlah peternak, Wahyu melihat langsung kondisi gigi hewan kurban, yakni sapi dan kambing.
“Alhamdulillah, dari hasil pengecekan, hewan-hewan yang dijual sudah melalui tahapan pemeriksaan kesehatan. Semua untuk memastikan hewan kurban bebas penyakit dan layak konsumsi,” ujar Wahyu, Selasa (3/6/2025).
Ia menegaskan, pentingnya masyarakat mengecek kelengkapan dokumen kesehatan hewan sebelum membeli.
“Setiap lapak harus memiliki surat keterangan kesehatan hewan. Di dalamnya tercantum jumlah dan jenis hewan serta kondisinya. Ini penting agar masyarakat merasa tenang saat berkurban,” tegasnya.
Pemkot Malang juga membuka saluran pelaporan apabila masyarakat menemukan hewan yang diduga sakit atau lapak yang tidak memiliki dokumen resmi.
“Kalau ditemukan hewan tidak sehat, tim dari dinas akan turun untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan. Kalau tidak layak jual, akan kami rekomendasikan untuk tidak dijual,” imbuhnya.
Wahyu juga menanggapi keluhan pedagang soal turunnya penjualan hewan kurban tahun ini. Menurutnya, kondisi tersebut lebih disebabkan oleh dinamika pasar.
"Pemerintah tidak bisa mengintervensi harga. Kami hanya memastikan dari sisi kesehatan hewan. Strategi jual-beli sepenuhnya kembali ke penjual,” ungkapnya.
Sebagai upaya membantu proses penyembelihan, Pemkot Malang juga menyediakan layanan pemotongan hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH).
“RPH siap melayani, baik sekadar pemotongan, maupun paket lengkap hingga dikemas. Ini lebih aman, higienis, dan bisa disaksikan langsung,” tuturnya.
Sementara, salah satu pedagang hewan kurban bernama Lufia Intan (36) mengaku senang, lapaknya dikunjungi langsung oleh orang nomor satu di Kota Malang ini.
“Rasanya senang, kami merasa diperhatikan. Secara tidak langsung ini membantu promosi juga, karena publik jadi tahu lapak kami,” ungkap Lufia.
Di lapak milik Lufia, sejumlah dokter hewan turut serta memeriksa kondisi sapi dan kambing. Lufia mengakui, kehadiran Wali Kota Malang ini menjadi bentuk dukungan moril dan publikasi yang sangat berarti.
“Biasanya kami promosi lewat Maps dan mulut ke mulut. Kadang masuk koran waktu ada PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dulu. Tapi kalau sekarang dikunjungi Wali Kota, otomatis masyarakat jadi lebih percaya kalau hewan-hewan di sini sehat,” jelasnya.
Tahun ini, Lufia menghadapi tantangan besar dalam penjualan. Kondisi ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih membuat daya beli menurun. Jika di tahun-tahun sebelumnya ia bisa menjual 50 sampai 60 kambing di pertengahan musim kurban, kini baru laku 22 ekor. Untuk sapi, dari target 70 ekor, baru 25 yang terjual.
“Penjualan sangat menurun sejak adanya PMK sampai sekarang. Apalagi sekarang musim pancaroba juga, kami lebih waspada soal kesehatan hewan,” ujarnya.
Meski begitu, Lufia tetap menjaga standar kebersihan dan kesehatan ternak di lapaknya. Ia mengaku tak menyiapkan jamuan khusus saat Wahyu datang, kecuali air putih dan kandang yang sudah dibersihkan sejak pagi.
"Kami cuma jaga kebersihan, tidak ada persiapan khusus. Tapi kehadiran Pak Wali membuat kami lebih semangat,” kata dia.
Lufia berharap ke depan, pemerintah bisa lebih mempermudah akses pedagang hewan kurban, terutama saat malam takbiran agar tidak terhambat dengan arus takbir keliling. Ia juga optimis, jika ekonomi membaik, usaha keluarganya bisa kembali pulih.
“Semoga tahun depan lebih baik. Dengan promosi seperti ini, minimal masyarakat tahu, oh, ada kami yang jual kambing dan sapi di sini,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |