TIMES MALANG, MALANG – Relawan MBLC (Malang Bersatu Lawan Corona) sumbang bilik Sarcovid ke DPRD Kota Malang, Senin (13/4/2020). Bilik ini ditempatkan di Kantor DPRD Kota Malang.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika memberikan apresiasi besar kepada MBLC. Ia merasa salut dengan gerakan relawan yang cepat dan sigap melihat kondisi di tengah corona virus ini berlangsung.
"Seharusnya kami yang banyak membantu, namun kali ini kebalik, kami yang dibantu. Ini luar biasa. Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi yang besar," paparnya.
Dengan adanya bilik sarcovid ini, lanjutnya, menciptakan rasa aman dan nyaman. Pasalnya, kantor DPRD Kota Malang adalah tempat lalu lalang banyak kalangan. Mulai dari media, masyarakat, bahkan anggota DPRD sendiri.
"Kami harapkan dengan adanya bantuan ini bisa memutus rantai penyebaran virus corona," harapnya.
Sisi lain, bilik ini tidak menggunakan antiseptik yang berbahaya bagi tubuh karena tidak menggunakan bahan kimia. Dengan menggunakan ekstrak jeruk nipis dan daun sirih, antiseptik yang digunakan bilik Sarcovid ini aman digunakan.
Antiseptik ini pun memiliki jangka kadaluarsa yang lama, hingga 2 tahun. Bahkan, aroma dari antiseptik ini sendiri bukan buatan. Namun alami dari ekstraksi tadi. Penemuan antiseptik herbal ini adalah akademisi Universitas Brawijaya.
"Jadi sejak dulu daun sirih dan jeruk nipis telah dipercaya sebagai antiseptik. Karena bisa membunuh jamur, bakteri, dan termasuk virus," jelas Dr. Mochammad Syamsul Hadi, SP. MP.
Antiseptik ini telah mematahkan teori WHO tentang bilik sarcovid. WHO sempat melarang adanya bilik sarcovid karena antiseptiknya berbahaya bagi tubuh yang terpapar. Namun, dengan adanya antiseptik herbal, bilik sarcovid pun aman digunakan.
"Ini memang buat manusia karena herbal dan alami," tegas dosen UB ini.
Sejauh ini MBLC telah membantu banyak instansi pemerintahan. Bahkan hingga luar kota Malang sendiri. Seluruhnya murni gerakan relawan MBLC untuk memberantas jauh corona. (*)
Pewarta | : Widya Amalia |
Editor | : Irfan Anshori |