TIMES MALANG, MALANG – Pemerintah Kabupaten Malang (Pemkab Malang) mendorong perencanaan pembangunan berbasis kawasan yang berorientasi produktif, melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) setiap wilayah kecamatan.
Seperti ditegaskan Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, pihaknya mendorong perencanaan pembangunan yang lebih strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Pembangunan yang dilakukan memang harus ada kesinambungan dengan apa yang diprogramkan pemerintah pusat. Dimana, yang ditekankan adalah ketahanan dan kemandirian pangan. Nah, di setiap musrenbang kami juga menekankan itu," terang Tomie Herawanto, Kamis (16/1/2025).
Menurutnya, sinergitas pembangunan yang saling menunjang dan berkelanjutan, sangat penting dalam perencanaan pembangunan wilayah, yang berbasis di desa-desa. Termasuk, yang bisa mendorong pemberdayaan masyarakatnya.
Ditambahkan, dalam pembuatan dan pengembangan budidaya pertanian, termasuk perikanan dan peternakan, perlu disesuaikan potensi yang ada di tiap desa.
Tomie lalu mencontohkan, ketika ada potensi budidaya ikan air tawar, yang memanfaatkan embung atau lahan kolam prpduktif, maka bisa ditunjang dengan pengembangan yang lain. Seperti, dijadiian tempat desa wisata, juga pemberdayaan produktif masyarakatnya.
Untuk bidang pertanian, sebutnya, maka tidak meningkatkan produksinya saja, namun juga bagaimana bisa menghasilkan nilai tambah.
Ketika ada kolam atau embung, lanjut Tomie, bagaimana dipikirkan juga sebagai destinasi wisata desa, juga infrastruktur penunjangnya. Sebaliknya, jangan hanya infrastruktur jalan bagus, tetapi kurang berdampak menunjang pemberdayaan ekonomi secara berkelanjutan.
"Sinergi peremcanaan pembangunan yang saling menunjang dan berdampak, itu yang kami tekankan," tandasnya.
Disinggung soal dukungan APBD Kabupaten Malang untuk pembangunan wilayah, menurutnya tahun ini disiapkan dengan pagu minimal Rp 10 miliar untuk tiap kecamatan. Dukungan anggaran APBD ini, diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik dan merata.
"Memang sudah disampaikan Pak Bupati Malang, APBD kita diberikan minimal Rp 10 miliar tiap kecamatan. Tetapi, dari perencanaan musrenbang yang sedang diusulkan kecamatan, ada yang sampai Rp 16 miliar, bahkan ada kecamatan merencanakan sampai Rp 22,5 miliar," terangnya.
Dari usulan hasil musrenbang tiap kecamatan ini, menurutnya sinergi sumber pembiayaan pembangunan juga perlu saling menunjang. Termasuk, dukungan anggaran teknokratik maupun dari pokok pikiran (pokir dewan).
"Kita harus melihat betul, mengingatkan agar yang sudah direncanakan dari anggaran lain, seperti Dana Desa, tidak diusulkan lagi. Biar tidak terjadi penumpukan dan tumpang tindih," demikian Tomie Herawanto.
Untuk diketahui, saat ini semua kecamatan bersama pemerintah sesa, sedang membahas dan merampungan musrenbang, untuk diusuljan kepada Pemkab Malang. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |