TIMES MALANG, MALANG – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), kebutuhan kenyamanan akses keluar–masuk Kota Malang semakin tinggi. Namun salah satu ruas yang kondisinya rusak parah, yakni Jalan Taman Slamet, dipastikan belum masuk agenda perbaikan pada 2025.

Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto mengatakan, secara umum kondisi jalan di Kota Malang masih tergolong mantap. Meski demikian, ada beberapa titik yang memerlukan penanganan besar karena tingkat kerusakannya tidak lagi memungkinkan untuk sekadar ditambal.

“Beberapa ruas memang rusaknya parah. Tetapi karena membutuhkan anggaran besar, kami belum bisa menangani semuanya tahun ini,” ujar Dandung, Senin (1/12/2025).

Jalan Taman Slamet menjadi salah satu ruas yang mengalami kerusakan paling berat. Berdasarkan pantauan, permukaan jalan tampak berlubang dan tidak rata sehingga mengganggu kenyamanan dan keamanan pengendara. Kondisi tersebut membuat pemerintah harus melakukan overlay total.

“Kalau anggarannya masuk sekitar Rp3 miliar. Karena harus total, overlay penuh. Penambalan tidak akan efektif,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa prioritas anggaran saat ini masih difokuskan pada ruas yang menopang mobilitas ekonomi, salah satunya kawasan Pasar Gadang.

“Yang harus segera itu Gadang karena akses ekonomi. Taman Slamet lebih banyak untuk kebutuhan warga sekitar,” terangnya.

Perbaikan di kawasan Gadang dijadwalkan dimulai pada 2026 menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN senilai Rp14,98 miliar. Proyek tersebut akan memakai konstruksi cor dan menangani dua ruas sekaligus karena akan dibangun menjadi jalan kembar.

“Konstruksinya nanti cor semua, bukan aspal. Perkiraan mulai triwulan dua,” ucapnya. (*)