TIMES MALANG, MALANG – Sebanyak 187 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) mengikuti pelaksanaan Asesmen Sertifikasi Kompetensi yang digelar melalui Tempat Uji Kompetensi (TUK) Mandiri. Kegiatan ini dibuka secara resmi di Aula Sasana Giri Sabha oleh Wakil Direktur I Polbangtan Malang, Ugik Romadi, mewakili Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana.
Dalam sambutannya, Ugik menegaskan bahwa sertifikasi ini menjadi ajang pembuktian kemampuan mahasiswa di bidangnya masing-masing.
“Proses ini hanya untuk pembuktian bahwa kalian kompeten di bidangnya. Pengetahuan dan keterampilan harus seimbang. Para asesor akan menilai apakah kalian sudah memenuhi standar kompetensi atau belum, jadi mohon ini menjadi perhatian kalian semua,” pesannya.
Koordinator Asesor, Bambang Gatut Nuryanto, menjelaskan bahwa asesmen tidak akan menguji materi baru yang belum pernah dipelajari mahasiswa.
“Tidak ada materi yang benar-benar baru. Kami hanya mengulang dan mengukur kembali apa yang sudah dipelajari para calon asesi,” jelasnya.
Kegiatan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI, Dr. Andi Amran Sulaiman, yang menegaskan bahwa peningkatan kompetensi SDM pertanian melalui sertifikasi menjadi kunci pembangunan sektor pertanian modern.
“Sertifikat bukan sekadar dokumen pelengkap ijazah, tetapi penanda kesiapan kerja sekaligus modal kewirausahaan di sektor pertanian. Lulusan Polbangtan harus siap bersaing, tidak hanya di dunia kerja, tetapi juga menjadi pionir pembangunan pertanian modern,” tegasnya.
Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dr. Idha Widi Arsanti, menyebut sertifikasi kompetensi sebagai langkah strategis untuk memberikan pengakuan resmi atas keahlian generasi muda pertanian.
“Sertifikasi kompetensi merupakan langkah strategis untuk memberikan pengakuan atas keahlian generasi muda pertanian. Ini mendukung pembangunan pertanian berbasis kualitas SDM unggul dan berdaya saing global,” ujarnya.
Pelaksanaan asesmen akan berlangsung selama tiga hari, mulai 14–16 Agustus 2025, mencakup pengujian berbagai aspek sesuai bidang keahlian mahasiswa. Melalui kegiatan ini, Polbangtan Malang berharap lulusan tidak hanya memiliki pengakuan formal, tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmu secara nyata untuk memajukan pertanian dan peternakan di Indonesia. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |